Karunia Allah dalam Kepelbagaian

>
Karunia Tuhan di dalam Kepelbagaian - Pada pembahasan materi agama Kristen kali ini akan membahas mengenai karunia Allah dalam Kepelbagaian dimana perbedaan suku bangsa dan ras merupakan salah satu campur tangan Tuhan dan juga memuat sebuah karya yang mendapat juara ke-2 dunia yakni Fatimah Jejelola Sanni tentang hidup damai ditengah perbedaan masyarakat, untuk lebih jelas mengenai hal tersebut dapat sobat simak dalam penjelasan berikut ini!

Karunia Allah dalam Kepelbagaian

Kepelbagaian manusia sebenarnya merupakan karunia Allah yang patut disyukuri karena dari berbagai kepelbagaian itu, hidup manusia menjadi amat kaya laksana pelangi yang warna-warni. Dalam kepelbagaian warnanya, pelangi menjadi indah dipandang mata, tiap warna memberikan kontribusi bagi keindahan itu. Umat manusia dapat saling memperkaya diri dengan mempelajari berbagai tradisi, adat, kebudayaan serta kebiasaan dari berbagai daerah, negara, suku, bangsa maupun ras, etnis dan agama.

Menurut Shiao Chong, dalam tulisannya, “Racism, Revelation and Recipes: Towards Christian Inter-Cultural Communities”, dalam Christian Educator Jurnal, April 2008, perbedaan dan keragaman adalah karunia dari Allah Pencipta yang dinyatakan dalam Yesus Kristus melalui karya penebusan-Nya. Ia memulihkan dan memperbarui kesatuan yang sudah ada pada awal penciptaan, kesatuan yang kemudian menjadi rusak oleh dosa. Jika Allah Pencipta, Pemelihara dan Penyelamat di dalam Yesus Kristus mengaruniakan kepelbagaian pada manusia, mengapa manusia masih melakukan berbagai tindakan yang menunjukkan diskriminasi terhadap warna kulit, suku bangsa, budaya maupun agama tertentu?
Karunia Allah dalam Kepelbagaian
Karunia Allah dalam Kepelbagaian

Mengapa keragaman agama, budaya dan etnis manusia sering menjadi sumber perpecahan dan bahkan kekerasan satu sama lain? Menurut Shiao Chong, karena dosa dan pemberontakan manusia menyebabkan perpecahan dan sikap yang merendahkan sesama manusia menurut perbedaan ras, etnis, agama, dan gender. Sikap ini telah menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi mereka yang mengalami diskriminasi itu. Sebagai contoh, pembantaian yang dilakukan oleh Adolf Hitler terhadap etnis Yahudi yang dilandasi oleh kebencian ras serta pemahaman yang keliru mengenai keunggulan bangsa sendiri. Sikap seperti ini cenderung memecah-belah komunitas manusia.

Dalam Perjanjian Lama, rencana penebusan Allah sudah mencakup segala bangsa dari berbagai ras dan etnis melalui Abraham, ketika dikatakan bahwa oleh karena dia (Abraham) segala bangsa di muka bumi akan memperoleh berkat (Kej. 18:18, 26:4), dan “rumah-Ku akan menjadi “rumah doa bagi segala bangsa” (Yes. 56:7). Di antara semua keragaman ciptaan Tuhan, keragaman budaya manusia - perbedaan etnis dan bahasa - juga merupakan bagian dari ciptaan Allah yang baik. Kadang-kadang, orang Kristen melihat keragaman budaya sebagai bagian dari dunia yang jatuh, sebagai kutukan.

Narasi Alkitab tentang Menara Babel (Kejadian 11:1-9) sering digunakan untuk membenarkan pandangan yang negatif itu. Padahal dalam cerita mengenai menara Babel, campur tangan Tuhan dan penciptaan beragam bahasa benar-benar memaksa orang-orang Babel untuk memenuhi perintah Allah yang semula dalam Kejadian 1:28 yaitu untuk "memenuhi bumi dan menaklukkannya," sesuatu yang ingin dihindari oleh orang-orang Babel dengan mendirikan menara sampai ke langit. Mereka tidak ingin tersebar ke segala penjuru bumi, mengenai hal ini diulang sampai tiga kali pada ayat 4, 8, dan 9. Jika Allah Pencipta, Pemelihara dan Penyelamat di dalam Yesus Kristus mengaruniakan kepelbagaian pada manusia, itu merupakan bukti bahwa semua manusia dari berbagai ras, etnis dan gender diberkati tanpa kecuali.

Kepelbagaian juga memperoleh tempat ketika pada hari Pentakosta para rasul dan orang percaya dimungkinkan berbicara dalam berbagai bahasa. Melalui kejadian ini, jangkauan budaya diperluas menjadi lintas budaya termasuk bahasa dipakai dalam kesaksian dan pemberitaan. Dengannya gereja membuka diri terhadap berbagai bahasa dan budaya sebagai sarana pemberitaan.

Dalam surat Galatia 3:28 dikatakan, "Tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus". Dengan demikian, semua orang dari berbagai bangsa, budaya, warna kulit adalah satu komunitas yang berada dalam jangkauan keselamatan yang dianugerahkan Allah melalui Yesus Kristus.

Suara Hati Remaja

Di bawah ini ada sebuah karya tulis yang ditulis oleh seorang remaja berusia 14 tahun dari Nigeria. Karya ini memenangkan hadiah kedua dalam kompetisi karya tulis untuk orang muda mengenai hidup damai di tengah perbedaan masyarakat.

Bacalah karya tulis ini! Catatlah prinsip-prinsip penting yang dikemukakan dalam karya tulis ini menyangkut:
a. Peran yang dapat dilakukan oleh remaja di tengah masyarakat yang berbeda suku bangsa, ras, gender, dll.
b. Aksi atau program yang dapat dikerjakan demi terwujudnya keadilan dan perdamaian di tengah masyarakat yang berbeda ras, etnis dan gender!

Bandingkan bentuk program atau proyek yang diajukan dalam tulisan tersebut dengan kenyataan yang ada di Indonesia atau di tempatmu. Apakah ada upaya seperti itu ataukah tidak? Mengapa demikian?

Belajar Untuk Hidup Bersama:
Mempromosikan Toleransi dan Keberagaman dalam Masyarakat Global
surat dari : Fatimah Jejelola Sanni (Usia 14, Nigeria)

Dunia telah menjadi desa global dengan bantuan teknologi canggih, maka tidak dapat dihindari bahwa orang yang berasal dari kebangsaan, ras atau agama yang berbeda tidak dapat melarikan diri dari keharusan untuk hidup dan bekerja bersama-sama dengan orang lain yang berbeda dengannya. Serentetan kerusuhan, pembunuhan dan penghancuran semena-mena harta benda di seluruh dunia misalnya, krisis Darfur di Sudan merupakan akibat dari kurangnya toleransi hidup.

Perbedaan telah menjadi alasan bagi orang atau kelompok tertentu di dunia untuk memanfaatkan perbedaan etnis, agama atau lainnya untuk melakukan pembantaian orang yang tidak bersalah dan menghancurkan harta benda mereka. Bukan rahasia lagi bahwa seringkali berbagai perbedaan dipakai sebagai sumber konflik untuk menutupi kepentingan politik dan ekonomi.
Kebersamaan orang muda antara bangsa, kebersamaan itu indah
Kebersamaan orang muda antara bangsa, kebersamaan itu indah

Allah tidak pernah membedakan antara bangsa-bangsa, semua bangsa dan ras di bumi diberikan potensi yang sama, bumi diciptakan sebagai tempat berpijak bagi semua bangsa. Allah mengajar kita untuk bersikap ramah dan baik terhadap sesama makhluk hidup dimana masyarakat dunia menganut berbagai agama; entah Islam, Kristen, Buddha dan sebagainya. Tak satupun dari agama-agama ini yang mengajarkan kekerasan, sebaliknya semua agama mengajarkan hidup berdampingan secara damai, toleransi, kemanusiaan, cinta, peduli dan berbagi serta menghormati sesama.

Banyak orang muda tumbuh dengan melihat orang lain dari agama dan ras yang berbeda dengan penuh kecurigaan karena mereka memandang orang lain yang berbeda melalui mata orang tua atau wali yang telah menanamkan kecurigaan itu melalui pola asuh yang keliru. Akibatnya orang-orang muda ini memperoleh informasi yang salah. Dengan demikian, mereka hidup dalam prasangka, kesalahpahaman tentang keyakinan dan budaya lain.

Kedamaian dan keharmonisan terus menghindari dunia karena manusia telah menolak untuk mengakui bahwa jika terjadi bencana terhadap satu bangsa maka bangsa yang lainpun tidak bisa lepas tangan dalam menanggung akibat dari bencana itu.

Beberapa cara orang dari beragam budaya dan latar belakang bisa hidup bersama secara damai adalah:
  • Saling bekerja sama untuk fokus pada nilai-nilai kehidupan dan budaya.
  • Bersikap sebagai teman terhadap orang lain yang berbeda dengan hati yang tulus, simpati dan niat baik.
  • Membiarkan perilaku yang layak, ketulusan dan kebaikan menjadi sifat kita kedua dalam hidup.
  • Tidak menghina budaya dan ras yang berbeda dengannya juga tokoh-tokoh yang disucikan oleh agama lain.
  • Negara harus menghindari kebijakan yang hanya menguntungkan diri mereka sendiri. Misalnya, kebijakan imigrasi yang menghambat orang-orang yang berbeda keyakinan.
  • Menunjukkan rasa hormat, cinta, pengertian dan toleransi terhadap semua manusia terlepas dari perbedaan ras dan agama.
Orang-orang muda seperti saya dapat berkontribusi untuk terciptanya dinamisasi dan harmonisasi dengan masyarakat multikultural:
  • Mempromosikan integrasi budaya antara kita sendiri, misalnya, belajar bahasa dan budaya orang lain.
  • Membentuk diri menjadi kelompok-kelompok yang fokus pada isu global yang misalnya, advokasi tentang HIV / AIDS, perdagangan anak atau tenaga kerja.
  • Tidak berprasangka pada orang yang berbeda suku, bangsa, ras, agama sebagaimana yang ditananmkan oleh orang tua dan wali kami.
  • Memiliki pengasihan dan simpati pada orang lain tanpa memandang orang lain sebagai pihak yang lemah sedangkan diri kita adalah yang kuat.
  • Menghargai dan memahami orang lain dalam kelemahan dan kekuatannya.
  • Memperdalam semangat pengampunan dan cinta pada sesama tanpa syarat.
  • Memiliki sahabat pena dari berbagai belahan dunia untuk memungkinkan pertukaran isu spektakuler dan kejadian di lingkungan kita yang berbeda.
  • Serius dan tekun belajar hingga kelak menjadi pemimpin di negara masing-masing sehingga dapat menjadi bagian dari para pengambil keputusan terutama dalam hal kemanusiaan dan keadilan dalam perbedaan.
Jenis proyek/kegiatan yang dapat saya lakukan dalam rangka mencapai keharmonisan dalam masyarakat multi kultural meliputi:
  • Menyiapkan Perpustakaan bagi kaum muda di mana mereka akan memiliki literatur yang menarik, biografi dan materi pendidikan untuk membaca sehingga dapat berkenalan dengan orang lain yang berbeda budaya, keyakinan, sejarah dll.
  • Pengorganisasian Parlemen Anak yang kuat yang dapat memantau penandatanganan perjanjian perdamaian dan menegakkan denda berat dan sanksi terhadap konflik.
  • Memulai sebuah majalah bulanan dengan nama PESAN PERDAMAIAN yang akan memiliki warga terkemuka dunia seperti Dr. Desmond Tutu dari Afrika Selatan, dll sebagai kolumnis untuk berbagi kekayaan pengalaman mereka dengan kami. Artikel untuk publikasi akan diterima dari anak-anak di seluruh dunia.
  • Pembentukan jaringan orang-orang muda untuk mendorong solidaritas dan promosi interaksi sosial dan ko-eksistensi damai.
Keragaman budaya, ras dan agama di dunia yang begitu kaya dan indah, jika dimanfaatkan dan dihargai, dunia akan menjadi tempat yang damai di mana didalamnya perdamaian dapat terwujud di bumi!

Contoh janji dalam bentuk slogan:
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh: bersama membangun bangsa menuju masa depan yang lebih baik

Rangkuman

Allah mengasihi semua ciptaan-Nya, Ia juga merencanakan keselamatan bagi semua bangsa tanpa kecuali. Oleh karena itu, tiap orang percaya dipanggil untuk menanggapi kasih dan penyelamatan Allah di dalam Yesus Kristus dengan membangun solidaritas serta kebersamaan dengan orang lain tanpa memandang berbagai perbedaan yang ada. Dengan demikian, identitas sebagai murid Yesus Kristus semakin nyata. Bergaul dengan orang lain yang berbeda dengan kamu malahan semakin memperkaya pengalaman hidup kamu sekaligus memperteguh identitas kamu sebagai murid Yesus Kristus.

0 komentar

Posting Komentar