Menentukan wewaran dari Eka Wara hingga Dasa Wara

>
Menentukan wewaran dari Eka Wara hingga Dasa Wara - Pada pembahasan materi agama hindu kali ini akan membahas mengenai cara menentukan wewaran eka wara dengan memakai rumus dan jari tangan, untuk lebih jelasnya dapat sobat simak dalam penjelasan singkat berikut ini!

Menentukan Wewaran Dengan Rumus dan Jari Tangan

Menentukan wewaran dari Eka Wara hingga Dasa Wara pada sistem tahun wuku dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu bisa menggunakan rumus yang telah ditetapkan dalam menentukan wewaran dan bisa pula menggunakan jari-jari tangan, dengan ruas di masing-masing jari sebagai “rumah/kolom” dari wewaran tersebut. Di bawah ini akan diuraikan beberapa contoh menentukan wewaran menggunakan rumus yang telah ditentukan dan menggunakan tangan beserta gambar, dengan harapan memperluas wawasan tentang pemahaman wariga, walaupun pada prinsipnya semua metode penentuan tersebut hasilnya adalah sama.

a. Menentukan Wewaran dengan rumus

1) Menentukan Eka Wara
Ketentuan untuk menentukan Eka Wara adalah dengan menjumlahkan neptu atau urip dari Panca Wara dan Sapta Wara, dan apabila hasil penjumlahannya bilangan ganjil, maka Eka Waranya Lwang, Bila jumlahnya genap, Ekawaranya tidak ada (-)
Contoh: Tentukanlah Eka Wara dari Soma Umanis
Neptu Soma + Neptu Umanis (4 + 5) = 9 (ganjil) berarti ekawaranya Lwang
Menentukan wewaran dari Eka Wara hingga Dasa Wara
Menentukan wewaran dari Eka Wara hingga Dasa Wara

2) Menentukan Dwi Wara
Menentukan Dwi Wara berpedoman pada penjumlahan Neptu Panca Wara dan Sapta Wara. Apabila hasil dari penjumlahannya ganjil Dwi Waranya adalah Pepet dan apabila berjumlah genap dwi waranya Menga.
Contoh : 1 Tentukanlah Dwi Wara dari Coma Umanis
Neptu Coma + Neptu Umanis (4 + 5) = 9 (ganjil) jadi Dwi Wara dari Coma Umanis adalah Pepet

3) Menentukan Tri Wara sampai Dasa Wara dengan ketentuan rumus umumnya sebagai berikut:
 
Wewaran yang dicari maksudnya adalah dari Tri Wara sampai Dasa Wara. Jika yang dicari adalah Tri Wara maka dibagi tiga. Sisa dari hasil pembagiannya akan menunjukan nama wewaran yang akan dicari pada masing-masing wewaran.

Contoh : Bila diketahui suatu hari adalah Buddha, Sungsang. Tentukanlah semua wewaran mulai dari Eka Wara sampai Dasa Waranya.

Diketahui : Buddha nomor sapta waranya 3
Sungsang nomor wukunya 10
Jawab :
Nomor Wuku x 7 + Nomor Sapta Wara
Wewaran Yang dicari
a. Tri Waranya : (10 x 7 + 3) : 3 = 24 sisa 1 adalah Pasah
b. Catur Waranya : (10 x 7 + 3) : 4 = 18 Sisa 3 adalah Jaya
c. Panca Wara : (10 x 7 + 3) : 5 = 14 Sisa 3 adalah Pon
d. Sad Wara : (10 x 7 + 3) : 6 = 12 Sisa 1 adalah Tungleh
e. Sapta Wara : (10 x 7 + 3) : 7 = 10 sisa 3 adalah Buddha (Sudah diketahui)
f. Asta Wara : (10 x 7 + 3) : 8 = 9 sisa 3 Guru
g. Sanga Wara : (10 x 7 + 3) : 9 = 8 sisa 1 adalah Dangu
h. Dasa Wara : Rumus (Urip Sapta Wara + Urip Panca Wara + 1) : 10 (Buddha + Pon +1) : 10
(7 + 7 + 1) : 10 = 15 : 10 = 1 sisa 5 adalah Cri

b. Cara menentukan wewaran dengan jari tangan

Wewaran yang bisa dicari menggunakan jari tangan adalah Tri Wara sampai Sanga Wara dan caranya juga berbeda-beda. Di sini akan dikemukakan satu macam cara saja sebagai berikut:
Cara menentukan wewaran dengan jari tangan
Cara menentukan wewaran dengan jari tangan

Petunjuk : tengadahkan telapak tangan kiri, pergunakan tiga jari saja, yakni telunjuk, jari tengah dan jari manis. Ketiga jari itu mempunyai sembilan ruas sesuai dengan arah mata angin. Pergunakan ruas-ruas jari tangan itu sebagai rumah wuku dan wewaran, dan ujung jari tengah itu adalah Utara.

Cara mencari wewaran masing-masing :
1). Menentukan Tri Wara
Kolom di bawah ini disepadankan ruas-ruas jari
Menentukan Tri Wara
Menentukan Tri Wara

Letakkan wuku secara berturut-turut mulai dari selatan (pasah) ke utara (kajeng) dan seterusnya putar ke kiri. Setelah diketahui Reditenya untuk mencari Soma, Anggara dan seterusnya tetap putar ke kiri, dimana jatuhnya Sapta Wara yang dicari itulah Tri waranya

Contoh : Tentukan Tri Wara dari Buddha Ukir
Ukir jatuh pada Kajeng, Berarti Redite Ukir = Kajeng. Trus putar ke kiri Buddhanya jatuh pada Kajeng lagi, berarti Buddha Ukir Tri Waranya Kajeng

2).Menentukan Catur Wara
Letakkan wuku mulai dari Sinta di Timur Laut (Sri), putar ke kiri secara berturutturut, kecuali dari Galungan (wuku Dunggulan) ke Kuningan harus lompat dua kotak setelah itu terus berputar ke kiri biasa. Redite dari wuku tersebut bertepatan dengan Catur Wara di tempat jatuhnya itu. Setelah ketemu Reditenya, untuk mencari Catur Wara dari Soma, Anggara dan selanjutnya, putarlah ke kanan berurut sesuai dengan urutan wewaran itu seperti gambar.

Contoh : Tentukanlah Catur Wara dari Anggara, Ukir
+---+--------+------+
|   |        | Sri  |
+---+--------+------+
|   |        | Laba |
+---+--------+------+
|   | Menala | Jaya |
+---+--------+------+
Catur wara dari Anggara Ukir jatuh pada Jaya (Redite Ukir adalah Jaya), putar ke kanan, Anggaranya jatuh pada Sri, jadi Anggara Ukir Catur Waranya adalah Sri.

3).Menentukan Panca Wara
Petunjuk: letakkan wuku mulai dari Sinta di Selatan (Paing) diteruskan ke utara, timur, barat dan tengah dan begitu selanjutnya. Maka setiap wuku yang jatuh di selatan Reditenya = Pahing dan Buddhanya Buda Kliwon. Setiap yang jatuh di Utara Reditenya = Wage. Dan Setiap yang jatuh di Timur Reditenya = Umanis dan Buddhanya Buda Cemeng (Buda Wage). Setiap yang jatuh di Barat Reditenya = Pon dan Anggar Kasih (Anggara Kliwon). Setiap yang jatuh di tengah Reditenya adalah Kliwon dan Sukra Kliwon. Setelah ketemu Reditenya untuk menentukan Panca Wara dari Soma, Anggara dan seterusnya putar atau jalankan sesuai dengan urutan Panca Wara itu, seperti gambar di bawah ini.
+-------------+--------+--------+
|             | Tumpek |        |
|             | Wage   |        |
+-------------+--------+--------+
| Angar Kasih | Sukra  | Buda   |
| Pon         | Kliwon | Cemeng |
|             | Kliwon | Umanis |
+-------------+--------+--------+
|             | Buda   |        |
|             | Kliwon |        |
|             | Paing  |        |
+-------------+--------+--------+
Contoh: Tentukanlah Panca Wara dari Wrhaspati, Ukir. Ukir jatuh di Timur (Redite, Ukir Panca Waranya adalah Umanis) dan Buddhanya adalah Wage. Jadi Wrhaspati Ukir Panca Waranya Kliwon.

4).Menentukan Sad Wara
Petunjuk: Letakkan wuku mulai dari Sinta pada Tungleh, terus putar ke kanan sesuai dengan urutan Sad Wara. Setiap wuku yang jatuh pada Tungleh, Reditenya adalah Tungleh, yang jatuh pada Aryang Reditenya adalah Aryang dan seterusnya. Untuk mencari Sad Wara dari Soma, Anggara dan selanjutnya setelah ketemu Reditenya putar ke kanan sesuai dengan urutan Sad Wara itu, seperti gambar di bawah ini.
Utara
+---------+-----+---------+
|         |     | Aryang  |
+---------+-----+---------+
| Tungleh |     | Urukung |
+---------+-----+---------+
| Maulu   | Was | Paniron |
+---------+-----+---------+
Selatan 
Contoh : Tentukan Sad Wara dari Budha Kliwon Dunggulan
Dunggulan jatuhnya di Selatan (Redite Dunggulan adalah Was), putar ke kanan sehingga Buddhanya jatuh di Timur Laut. Jadi Buddha Dunggulan Sad Waranya adalah Aryang.

5).Menentukan Asta Wara
Cara mencari Asta Wara sama dengan Catur Wara yaitu letakan wuku secara berturut-turut mulai dari Timur Laut (Sri) putar ke kiri. Dari Dunggulan ke Kuningan lompat dua kotak. Dimana wuku itu jatuh itulah Asta Wara dari Reditenya. Kemudian untuk mencari Soma, Anggara dan seterusnya putar ke kanan sesuai dengan urutan Asta Waranya itu seperti gambar di bawah ini.
+--------+-------+------+
| Kala   | Uma   | Sri  |
+--------+-------+------+
| Brahma | Indra |      |
+--------+-------+------+
| Rudra  | Yama  | Guru |
+--------+-------+------+
Contoh mencari Asta Wara
Tentukanlah Asta Wara dari Soma Julungwangi.
Julungwangi jatuh pada Sri (Redite Julungwangi adalah Sri) putar ke kanan, Soma jatuh Indra. Jadi Soma Julungwangi Asta Waranya adalah Indra.

Selain dewasa yang ditentukan berdasarkan wewaran untuk melakukan suatu kegiatan atau upacara tertentu, ada beberapa hari suci yang didasarkan atas perhitungan wewaran, sebagai hari suci untuk umat Hindu melakukan upacara agama yang dilakukan secara berkala. Adapun hari suci umat Hindu yang berdasarkan perhitungan wewaran sebagai berikut:
Pertemuan Tri Wara dan Panca Wara
  • Hari Kliwon datangnya setiap lima hari sekali, sebagai hari suci pemujaan ke hadapan Sang Hyang Śiva. Pada hari Kliwon Bhatara Śiva beryoga di pusat bumi, menciptakan air suci guna meruwat kotoran yang ada di bumi. Sehingga pada saat ini umat Hindu mengadakan penyucian diri dari berbagai kotoran.
  • Kajeng Kliwon, diyakini sebagai hari yang sakral karena merupakan pertemuan hari terakhir dari Tri Wara dan Panca Wara. Kajeng Kliwon adalah simbol pikiran bersih dan suci, pelebur kepapaan, petaka, noda, bencana ataupun segala kotoran duniawi melalui dhyana semadhi. Pada hari ini Sang Hyang Mahadewa melakukan yoga semadi, sehingga pada sat ini umat Hindu melakukan persembahyangan memuja kebesaran Dewi Durga dengan menghaturkan segehan.
Hari Suci yang didasarkan atas Pertemuan Sapta Wara dan Panca Wara
  • Anggara Kliwon disebut pula Anggara Kasih, sebagai hari beryoganya Sang Hyang Rudra untuk melebur penderitaan, kejahatan, kotoran dunia. Hari ini merupakan hari yang baik untuk meruwat dan memusnahkan bencana yang dapat menimpa.
  • Buddha Wage, hari ini disebut pula Buddha Céméng sebagai hari pemujaan kehadapan Sang Hyang Bhatari Sri atau Dewi Padi dan Bhatari Manik Galih atau Dewi Beras, sebagai manifestasi Tuhan yang memberikan kesuburan dan kemakmuran.
  • Buddha Kliwon, yang namanya disesuaikan dengan wukunya. Hari Buddha Kliwon adalah hari pemujaan Sang Hyang Hayu atau memuja Hyang Mami Nirmalajati, dengan harapan memohon keselamatan ketiga dunia.
  • Saniścara Kliwon, yang disebut dengan Tumpek, yang namanya disesuaikan dengan nama wukunya. Pemujaan ditujukan kehadapan Sang Hyang Paramawisesa atau Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sekian pembahasan mengenai Menentukan Wewaran dari Eka Wara hingga Dasa Wara dan juga contohnya menghitung wewaran dengan rumus, jika bukan artikel ini yang sobat cari, mungkin materi dibawah ini dapat menjawabnya, selamat belajar!

0 komentar

Posting Komentar