>
Penyebutan Nama Tuhan dalam Agama Khonghucu - Dalam setiap agama tentu ada suatu hubungan antara pemeluk agama tersebut dengan yang disembahnya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi terlepas dari itu semua, adalah suatu kekeliruan bila manusia dalam kemajuan berpikir dan kekritisannya kemudian menjadi ingin terlalu banyak tahu secara detail akan Tuhan yang dimaksud.
Penyebutan Nama Tuhan dalam Agama Khonghucu
Bahkan lebih jauh lagi, manusia hanya mau menerima Tuhan dengan segala ikhwalnya bila semua itu masuk akal/nalarnya. Bagaimana pun manusia haruslah sadar, bahwa Tuhan bukanlah hasil imajinasi manusia semata. Artinya, keberadaan Tian tidak mudah ditangkap oleh pengertian manusia dengan segala keterbatasannya. Namun demikian, manusia dapat memahami dan menghayati gaya-gaya suci
Kebajikan Tian (Tian De) yang dikaruniakan ke dalam diri manusia yang berupa
benih-benih kebajikan (Ren De). Benihbenih kebajikan yang menjadi
Watak Sejati (Xing) itulah yang akan menjadi penjalin atau jembatan yang menghubungkan manusia kepada penciptanya yaitu
Tian (Tuhan Yang Maha Esa).
Berangkat dari sinilah kemudian manusia dapat mengimani akan Tuhan dengan segenap kebajikan-Nya (sifat-Nya). Maka, agama memerlukan pendalaman yang dipelajari secara tekun oleh umatnya agar mampu mengerti bahwa wahyu Tuhan yang turun kepada para nabi utusan-Nya bukanlah suatu yang dapat diterima seperti pelajaran ilmu pengetahuan lainnya, namun harus melalui suatu tahap pengimanan yang disertai menyatunya perasaan yang bersih, dan tentunya dibantu dengan logika pemikiran yang benar.
Penyebutan Nama Tuhan
Dalam kitab suci agama Khonghucu terdapat beberapa sebutan untuk mewakili beberapa pengertian akan Tuhan. Adapun istilah yang paling sering dipakai dan yang paling orisinil dalam kitab suci adalah:
Di (Shang Di) dan
Tian (Huang Tian).
Di atau Shang Di mengandung arti sesuatu yang Mahakuasa; yang menguasai langit dan bumi (menembus langit dan bumi).
Tian atau
Huang Tian mengandung arti Tuhan Yang Mahabesar. Sebutan Di banyak digunakan di dalam kitab suci yang berasal dari zaman Dinasti Shang atau Yin (1766-1122 SM), sedang sebutan Tian banyak digunakan di dalam kitab-kitab suci sebelum Dinasti Shang, seperti pada zaman Dinasti Xia (2205-1766 SM) dan sesudah Dinasti Shang, yaitu pada zaman Dinasti Zhou (1122-255 SM), tetapi sering kedua sebutan itu digunakan bersama-sama dalam satu kalimat.
Sementara Tian berdasarkan etimologi huruf terbentuk dari karakter huruf
Yi (一) artinya satu, dan huruf
Da (大) artinya besar. Maka,
Tian berdasarkan karakter huruf mengandung pengertian: “Satu Yang Mahabesar.”
|
Penyebutan Nama Tuhan dalam Agama Khonghucu |
Dalam
Kitab Shu Jing (Kitab Hikayat) menyebut Tian biasanya dengan memberi tambahan kata-kata untuk makin memuliakan-Nya, seperti:
- Huang Tian : Tuhan Yang Mahabesar.
- Hou Tian : Tuhan Yang Maha Meliputi dan ada di mana-mana.
- Cang Tian : Tuhan Yang Mahasuci di tempat Yang Mahatinggi.
- Min Tian : Tuhan Yang Maha Pengasih (Merahmati bagi yang taat).
- Shang Di : Tuhan Yang Mahakuasa.
Nabi Kongzi yang hidup pada zaman Dinasti Zhou, biasanya menggunakan istilah
Tian untuk menyebut nama Tuhan, kecuali untuk kalimat-kalimat yang dipetik dari kitab-kitab suci yang lebih tua (Wujing) digunakan sebutan
Di atau
Shang Di.
Dalam
Kitab Perubahan (Yi Jing) ada sebuah sebutan khusus untuk menyebut nama Tuhan, yakni
Qian (乾) yang dilukiskan dengan simbol garis-garis positif murni.
|
simbol garis-garis positif murni |
Sebutannya adalah
Wu Ji (Mahakosong) atau tidak dapat dilukiskan, sesuatu yang di luar batas kemampuan manusia. Sedangkan Tuhan sebagai Khalik dilukiskan dengan sebutan
Tai Ji (Mahamula/yang mengadakan yang ada). Tuhan sebagai Roh Semesta juga disebut sebagai
Yang Maharoh (Gui Shen).
0 komentar
Posting Komentar