Apakah Pengertian Ras, Etnis, Suku dan Gender dalam Agama Kristen - Pada pembahasan materi agama Kristen kali ini akan membahas mengenai pengertian dari ras, apa itu etnis serta apa yang dimaksud dengan gender, dengan mempelajari materi ini dengan baik nantinya diharapkan kalian akan lebih memahami lagi bahwa kita mungkin tidak sama namun sebenarnya adalah satu, untuk lebih jelasnya dapat kalian simak dalam penjelasan singkat berikut ini!
Konsep ras muncul ketika bangsa-bangsa Eropa berjumpa dengan bangsa-bangsa lain di dunia dan kemudian mulai mengkategorikan kelompok-kelompok manusia menurut ciri-ciri fisiknya. Tujuan akhirnya adalah untuk membenarkan praktik perbudakan mereka. Mereka yakin bahwa perbedaan-perbedaan fisik antara kelompok-kelompok masyarakat itu juga mencerminkan perbedaan intelektual, perilaku, dan moral mereka.
Pada tahun 1735, Carolus Linnaeus yang dikenal sebagai penemu taksonomi zoologi, membagi manusia ke dalam berbagai kelompok ras Homo Sapiens, yaitu masing-masing Europaeus (manusia Eropah), Asiaticus (manusia Asia), Americanus (manusia Amerika) dan Afer(manusia Afrika). Homo Sapiens Europaeus digambarkan aktif, akut, dan petualang sedangkan Homo Sapiens Afer licik, malas dan sembrono. Dari sini kita dapat melihat bagaimana pembedaan ini pada akhirnya melahirkan marginalisasi atau perendahan terhadap ras dan suku bangsa tertentu.
Ras adalah konsep yang digunakan untuk mengkategorikan sekelompok manusia. Perbedaan anatomi tubuh (warna kulit, warna rambut, mata, tinggi badan, dll), budaya, genetika, afiliasi geografi, sejarah, bahasa, atau kelompok sosial digunakan untuk mencirikan suatu kelompok manusia tertentu untuk mempermudah pengenalan sekelompok orang dalam kehidupan sehari-hari.
Orang seringkali berpikir ini adalah pembagian yang sederhana. Kenyataannya tidak selalu demikian. Orang yang berkulit hitam dan berambut keriting dapat disebut sebagai orang Afrika, tetapi bukan mustahil juga berasal dari Papua. Orang berkulit kuning dan bermata sipit mungkin dikenali sebagai orang Cina, Korea, atau Jepang, tapi bisa jadi juga orang Minahasa.
Betapapun juga pembedaan-pembedaan yang dibuat, kita harus memahami bahwa tidak ada satu ras pun yang lebih tinggi atau unggul daripada yang lainnya. Semua ras memiliki kedudukan yang sederajat.
Etnis adalah penyebutan yang diberikan kepada sekelompok manusia yang mendiami daerah tertentu serta memiliki adat kebiasaan sendiri. Berbagai kebiasaan dan adat-istiadat ini merupakan ciri khas yang dapat membedakan satu kelompok etnis dengan kelompok lainnya. Di dunia dan di Indonesia terdapat banyak suku bangsa yang berbeda-beda. Ada perbedaan yang kecil, seperti misalnya suku Jawa dengan suku Bali. Ada pula suku-suku yang sangat berbeda, seperti misalnya suku Aceh dengan suku Papua.
Namun, pada dasarnya semua suku sama dan sederajat. Adat-istiadat mereka semuanya unik dan tidak ada yang lebih luhur ataupun lebih rendah daripada yang lain. Setiap suku mengembangkan kebudayaannya masing-masing, berbahasa dengan logatnya sendiri, dan mengembangkan adat-istiadatnya sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain ciri-ciri kebudayaannya, suku bangsa juga kadang-kadang dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri fisik anggotanya.
Gender adalah perbedaan fungsi peran sosial yang dikonstruksikan oleh masyarakat terhadap laki-laki dan perempuan. Gender belum tentu sama di tempat yang berbeda, dan dapat berubah dari waktu ke waktu. Gender tidak sama dengan seks atau jenis kelamin. Jenis kelamin terdiri dari perempuan dan laki-laki yang telah ditentukan oleh Tuhan ketika manusia dilahirkan. Sementara itu, gender bukanlah kodrat ataupun ketentuan Tuhan.
Gender berkaitan dengan pandangan atau pemahaman tentang bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperan dan bertindak sesuai dengan tata nilai yang terstruktur, ketentuan sosial dan budaya ditempat mereka berada. Dengan demikian definisi gender dapat dikatakan sebagai pembedaan peran, fungsi, dan tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk atau dikonstruksikan secara sosial-budaya dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Contohnya, dahulu orang menganggap memasak dan menjahit sebagai pekerjaan perempuan. Namun sekarang ada banyak laki-laki yang menjadi juru masak atau perancang busana. Orang-orang seperti Bara Pattiradjawane, Rudy Choirudin, Arnold Purnomo, dll., dikenal sebagai juru masak yang sering tampil di layar televisi. Tokoh-tokoh seperti alm. Iwan Tirta, Edward Hutabarat, Itang Yunasz, adalah sejumlah laki-laki perancang mode yang terkemuka di negara kita.
Sekian pembahasan mengenai Pengertian Ras, Etnis, Suku dan Gender dalam agama Kristen semoga dapat membantu sobat untuk lebih memahami pelajaran ini, jika bukan artikel ini yang sobat cari mungkin artikel dibawah ini dapat menjawabnya, selamat belajar!
Memahami Pengertian Konsep Ras, Etnis, Suku dan Gender
Persoalan ras, etnis dan gender telah berabad-abad diperdebatkan sampai dengan saat ini. Mengapa? Karena ada berbagai pemahaman dan perlakuan yang harus diluruskan menyangkut ras, etnis dan gender. Persoalan rumpun kebangsaan atau ras, suku dan jenis kelamin perlu kamu pelajari. Hal ini kemungkinan dibahas juga dalam pelajaran Ilmu Sosial dan PPKN, tetapi sebagai siswa Kristen kamu dapat belajar bagaimana berpikir dan bersikap terhadap berbagai perbedaan ras, etnis dan gender.Konsep ras muncul ketika bangsa-bangsa Eropa berjumpa dengan bangsa-bangsa lain di dunia dan kemudian mulai mengkategorikan kelompok-kelompok manusia menurut ciri-ciri fisiknya. Tujuan akhirnya adalah untuk membenarkan praktik perbudakan mereka. Mereka yakin bahwa perbedaan-perbedaan fisik antara kelompok-kelompok masyarakat itu juga mencerminkan perbedaan intelektual, perilaku, dan moral mereka.
Pengertian Ras, Etnis, Suku dan Gender |
Ras adalah konsep yang digunakan untuk mengkategorikan sekelompok manusia. Perbedaan anatomi tubuh (warna kulit, warna rambut, mata, tinggi badan, dll), budaya, genetika, afiliasi geografi, sejarah, bahasa, atau kelompok sosial digunakan untuk mencirikan suatu kelompok manusia tertentu untuk mempermudah pengenalan sekelompok orang dalam kehidupan sehari-hari.
Orang seringkali berpikir ini adalah pembagian yang sederhana. Kenyataannya tidak selalu demikian. Orang yang berkulit hitam dan berambut keriting dapat disebut sebagai orang Afrika, tetapi bukan mustahil juga berasal dari Papua. Orang berkulit kuning dan bermata sipit mungkin dikenali sebagai orang Cina, Korea, atau Jepang, tapi bisa jadi juga orang Minahasa.
Betapapun juga pembedaan-pembedaan yang dibuat, kita harus memahami bahwa tidak ada satu ras pun yang lebih tinggi atau unggul daripada yang lainnya. Semua ras memiliki kedudukan yang sederajat.
Etnis adalah penyebutan yang diberikan kepada sekelompok manusia yang mendiami daerah tertentu serta memiliki adat kebiasaan sendiri. Berbagai kebiasaan dan adat-istiadat ini merupakan ciri khas yang dapat membedakan satu kelompok etnis dengan kelompok lainnya. Di dunia dan di Indonesia terdapat banyak suku bangsa yang berbeda-beda. Ada perbedaan yang kecil, seperti misalnya suku Jawa dengan suku Bali. Ada pula suku-suku yang sangat berbeda, seperti misalnya suku Aceh dengan suku Papua.
Namun, pada dasarnya semua suku sama dan sederajat. Adat-istiadat mereka semuanya unik dan tidak ada yang lebih luhur ataupun lebih rendah daripada yang lain. Setiap suku mengembangkan kebudayaannya masing-masing, berbahasa dengan logatnya sendiri, dan mengembangkan adat-istiadatnya sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain ciri-ciri kebudayaannya, suku bangsa juga kadang-kadang dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri fisik anggotanya.
Gender adalah perbedaan fungsi peran sosial yang dikonstruksikan oleh masyarakat terhadap laki-laki dan perempuan. Gender belum tentu sama di tempat yang berbeda, dan dapat berubah dari waktu ke waktu. Gender tidak sama dengan seks atau jenis kelamin. Jenis kelamin terdiri dari perempuan dan laki-laki yang telah ditentukan oleh Tuhan ketika manusia dilahirkan. Sementara itu, gender bukanlah kodrat ataupun ketentuan Tuhan.
Gender berkaitan dengan pandangan atau pemahaman tentang bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperan dan bertindak sesuai dengan tata nilai yang terstruktur, ketentuan sosial dan budaya ditempat mereka berada. Dengan demikian definisi gender dapat dikatakan sebagai pembedaan peran, fungsi, dan tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk atau dikonstruksikan secara sosial-budaya dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Contohnya, dahulu orang menganggap memasak dan menjahit sebagai pekerjaan perempuan. Namun sekarang ada banyak laki-laki yang menjadi juru masak atau perancang busana. Orang-orang seperti Bara Pattiradjawane, Rudy Choirudin, Arnold Purnomo, dll., dikenal sebagai juru masak yang sering tampil di layar televisi. Tokoh-tokoh seperti alm. Iwan Tirta, Edward Hutabarat, Itang Yunasz, adalah sejumlah laki-laki perancang mode yang terkemuka di negara kita.
Sekian pembahasan mengenai Pengertian Ras, Etnis, Suku dan Gender dalam agama Kristen semoga dapat membantu sobat untuk lebih memahami pelajaran ini, jika bukan artikel ini yang sobat cari mungkin artikel dibawah ini dapat menjawabnya, selamat belajar!
0 komentar
Posting Komentar