Ras, Etnis, dan Gender - Pada pembahasan materi agama Kristen kali ini akan membahas mengenai cara memahami serta menerima manusia didalam keragaman ras, etnis dan gender yang diambil dari Alkitab: Kejadian 1-2; Lukas 10:25-36; Roma 10:12; Keluaran 22:21 agar nantinya kalian lebih mengedepankan pola pikir positif terhadap manusia dan alam sekitar, untuk lebih jelasnya mengenai pembahasan ini, simak penjelasan singkat berikut ini!
Meskipun kita hidup di abad modern di mana demokrasi dan hak asasi manusia dijunjung tinggi, tak dapat dipungkiri bahwa diskriminasi (perendahan) terhadap ras, etnis dan gender masih sering terjadi. Melalui pembahasan ini, kamu dapat lebih memahami bagaimana membangun pikiran positif terhadap perbedaan ras, etnis dan gender, terutama dalam kaitannya dengan sikapmu sebagai orang Kristen.
Allah menciptakan manusia dalam berbagai keunikan dan semua manusia memiliki harkat dan martabat yang sama yang harus dihargai terlepas dari perbedaan latar belakang ras, etnis maupun gender. Perkenalan serta pergaulan kamu dengan sesama yang berbeda denganmu tidak menghalangi pembentukan dirimu sebagai remaja Kristen. Dengan sikap yang baik dan benar, perbedaan justru akan memperkuat identitasmu sebagai remaja Kristen.
Perhatikan keempat gambar di atas. Ini adalah gambar empat orang tokoh dunia, yaitu (1) Nelson Mandela, presiden pertama Republik Afrika Selatan setelah rezim apartheid ditumbangkan, (2) Ernesto Cardenal, seorang pastor Katolik dan penyair Nikaragua, yang pernah menjabat sebagai menteri pendidikan di masa pemerintahan Presiden Daniel Ortega, dan (3) Chiune Sugihara, seorang diplomat Jepang pada masa Perang Dunia II, yang menyelamatkan sekurang-kurangnya 10.000 orang Yahudi dari pengejaran Nazi di Lithuania, dan (4) Hillary Rodham Clinton, mantan menteri luar negeri Amerika Serikat. Sebelum menjadi menteri luar negeri Amerika Serikat, beliau adalah seorang senator, pengacara dan istri dari presiden ke-42 Amerika Serikat, Bill Clinton.
Coba bandingkan, apakah tokoh dalam keempat gambar tersebut memiliki persamaan atau perbedaan pada ciri-ciri tubuh mereka? Mengapa demikian? Kamu dapat melakukan curah pendapat dengan cara memberikan komentarmu setelah mengamati gambar di atas.
Dalam pembahasan di SD dan SMP telah dikemukakan bahwa Tuhan Allah menciptakan manusia dengan kepelbagaian. Melalui kepelbagaian itu manusia dapat memahami kekuasaan serta kebesaran Sang Pencipta. Namun sayang sekali, kepelbagaian ini seringkali justru menjerumuskan manusia ke dalam sikap sombong dan merendahkan orang lain. Dalam sejarah dunia tercatat lembaran-lembaran gelap ketika manusia membeda-bedakan orang berdasarkan warna kulit, kelompok etnis atau budaya, dan juga berdasarkan gendernya.
Dalam sejarah pernah terjadi ketika orang-orang kulit putih di Amerika Serikat dan di Australia memandang rendah orang-orang kulit hitam dan berwarna. Keadaannya sedemikian parah sehingga orang malah memperjual-belikan orang lain hanya karena warna kulitnya lebih gelap, atau hitam. Ya, orang-orang berkulit hitam dianggap sama dengan binatang sehingga mereka dapat diperjual-belikan, bahkan juga diperlakukan seperti binatang. Mereka bisa disuruh bekerja tanpa jam istirahat dan makan yang cukup, dihukum dengan sangat kejam apabila tuan-tuan mereka merasa bahwa mereka tidak bekerja cukup keras atau mereka berbuat kesalahan. Kadang-kadang mereka dipukuli, dibakar, dimutilasi (dipotong anggota tubuhnya), diberi cap dengan besi membara, hanya karena warna kulit yang berbeda.
Perbedaan budaya atau kelompok etnis juga bisa membuat orang merendahkan satu sama lain. Di zaman dahulu, orang-orang Yunani menganggap diri mereka sebagai bangsa yang paling hebat. Mereka menyebut bangsa-bangsa lain sebagai bangsa “barbar”. Mereka mempunyai ungkapan yang berbunyi, “Barangsiapa yang bukan Yunani, adalah orang barbar.” Mereka menggunakan istilah ini bahkan juga untuk orang-orang Yunani dari suku-suku dan kota-kota yang lain. Di kemudian hari di Eropa, bangsa-bangsa Anglo-Saxon (Inggris, Belanda, Jerman, dll.) juga menganggap rendah orang-orang dari Italia, Spanyol, dan Portugal.
Pernahkah kamu memperhatikan bagaimana keluarga dan bahkan masyarakat luas membeda-bedakan laki-laki dan perempuan? Anak laki-laki biasanya bermain di luar rumah, sementara anak perempuan biasanya bermain di dalam rumah. Anak laki-laki diberikan oleh orang tuanya mainan seperti mobil-mobilan, pistol-pistolan, mainan-mainan militer, pesawat terbang, dll. Sementara itu, anak-anak perempuan diberikan orang tuanya mainan seperti boneka, alat-alat untuk masak-memasak, dsb. Batasan-batasan ini telah membelah dunia kehidupan menjadi dua dunia, seolah-olah ada dunia laki-laki dan perempuan.
Dunia telah dibagi menjadi dua bagian di mana masing-masing hanya boleh dimasuki oleh jenis kelaminnya, misalnya, rumah dan masak-memasak hanya boleh dilakukan oleh kaum perempuan. Karena pandangan demikian, ada jenis-jenis pekerjaan tertentu yang dipandang wajar jika dilakukan oleh jenis kelamin tertentu, misalnya, sopir mobil, pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, pilot pesawat terbang, pertukangan, militer dll adalah pekerjaan yang wajar dilakukan oleh laki-laki. Sedangkan perempuan dipandang cocok melakukan pekerjaan tertentu juga seperti menjadi sekretaris, perawat, adminstrasi perkantoran dll.
Pada saat kini, kamu dapat saksikan bahwa kondisi tersebut telah berubah. Perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja di berbagai bidang kehidupan asalkan sesuai dengan kecakapan, bakat dan keterampilan. Di kalangan keluarga muda di masa kini, orang tua laki-laki dan perempuan bersama-sama melakukan pekerjaan rumah tangga, baik itu memasak, mencuci, membersihkan rumah, mengurus bayi dll.
Sekian pembahasan mengenai Memahami serta Menerima Manusia dalam Keunikan Ras, Etnis dan Gender semoga dapat membantu sobat dalam proses belajar, jika bukan artikel ini yang sobat cari, mungkin artikel dibawah ini, atau gunakan menu search untuk mencari artikel pelajaran yang lain!
Memahami serta Menerima Manusia dalam Keunikan Ras, Etnis dan Gender
Dalam rangka memperdalam pemahaman kamu mengenai pergaulan dengan orang lain tanpa kehilangan identitas, kamu dapat mempelajari mengenai ras, etnis dan gender. Manusia diciptakan Allah dengan berbagai keunikan di mana perbedaan ras, etnis dan gender merupakan keunikan serta kekayaan yang patut disyukuri.Meskipun kita hidup di abad modern di mana demokrasi dan hak asasi manusia dijunjung tinggi, tak dapat dipungkiri bahwa diskriminasi (perendahan) terhadap ras, etnis dan gender masih sering terjadi. Melalui pembahasan ini, kamu dapat lebih memahami bagaimana membangun pikiran positif terhadap perbedaan ras, etnis dan gender, terutama dalam kaitannya dengan sikapmu sebagai orang Kristen.
Memahami serta Menerima Manusia dalam Keunikan Ras, Etnis dan Gender |
Perhatikan keempat gambar di atas. Ini adalah gambar empat orang tokoh dunia, yaitu (1) Nelson Mandela, presiden pertama Republik Afrika Selatan setelah rezim apartheid ditumbangkan, (2) Ernesto Cardenal, seorang pastor Katolik dan penyair Nikaragua, yang pernah menjabat sebagai menteri pendidikan di masa pemerintahan Presiden Daniel Ortega, dan (3) Chiune Sugihara, seorang diplomat Jepang pada masa Perang Dunia II, yang menyelamatkan sekurang-kurangnya 10.000 orang Yahudi dari pengejaran Nazi di Lithuania, dan (4) Hillary Rodham Clinton, mantan menteri luar negeri Amerika Serikat. Sebelum menjadi menteri luar negeri Amerika Serikat, beliau adalah seorang senator, pengacara dan istri dari presiden ke-42 Amerika Serikat, Bill Clinton.
Coba bandingkan, apakah tokoh dalam keempat gambar tersebut memiliki persamaan atau perbedaan pada ciri-ciri tubuh mereka? Mengapa demikian? Kamu dapat melakukan curah pendapat dengan cara memberikan komentarmu setelah mengamati gambar di atas.
Dalam pembahasan di SD dan SMP telah dikemukakan bahwa Tuhan Allah menciptakan manusia dengan kepelbagaian. Melalui kepelbagaian itu manusia dapat memahami kekuasaan serta kebesaran Sang Pencipta. Namun sayang sekali, kepelbagaian ini seringkali justru menjerumuskan manusia ke dalam sikap sombong dan merendahkan orang lain. Dalam sejarah dunia tercatat lembaran-lembaran gelap ketika manusia membeda-bedakan orang berdasarkan warna kulit, kelompok etnis atau budaya, dan juga berdasarkan gendernya.
Dalam sejarah pernah terjadi ketika orang-orang kulit putih di Amerika Serikat dan di Australia memandang rendah orang-orang kulit hitam dan berwarna. Keadaannya sedemikian parah sehingga orang malah memperjual-belikan orang lain hanya karena warna kulitnya lebih gelap, atau hitam. Ya, orang-orang berkulit hitam dianggap sama dengan binatang sehingga mereka dapat diperjual-belikan, bahkan juga diperlakukan seperti binatang. Mereka bisa disuruh bekerja tanpa jam istirahat dan makan yang cukup, dihukum dengan sangat kejam apabila tuan-tuan mereka merasa bahwa mereka tidak bekerja cukup keras atau mereka berbuat kesalahan. Kadang-kadang mereka dipukuli, dibakar, dimutilasi (dipotong anggota tubuhnya), diberi cap dengan besi membara, hanya karena warna kulit yang berbeda.
Perbedaan budaya atau kelompok etnis juga bisa membuat orang merendahkan satu sama lain. Di zaman dahulu, orang-orang Yunani menganggap diri mereka sebagai bangsa yang paling hebat. Mereka menyebut bangsa-bangsa lain sebagai bangsa “barbar”. Mereka mempunyai ungkapan yang berbunyi, “Barangsiapa yang bukan Yunani, adalah orang barbar.” Mereka menggunakan istilah ini bahkan juga untuk orang-orang Yunani dari suku-suku dan kota-kota yang lain. Di kemudian hari di Eropa, bangsa-bangsa Anglo-Saxon (Inggris, Belanda, Jerman, dll.) juga menganggap rendah orang-orang dari Italia, Spanyol, dan Portugal.
Pernahkah kamu memperhatikan bagaimana keluarga dan bahkan masyarakat luas membeda-bedakan laki-laki dan perempuan? Anak laki-laki biasanya bermain di luar rumah, sementara anak perempuan biasanya bermain di dalam rumah. Anak laki-laki diberikan oleh orang tuanya mainan seperti mobil-mobilan, pistol-pistolan, mainan-mainan militer, pesawat terbang, dll. Sementara itu, anak-anak perempuan diberikan orang tuanya mainan seperti boneka, alat-alat untuk masak-memasak, dsb. Batasan-batasan ini telah membelah dunia kehidupan menjadi dua dunia, seolah-olah ada dunia laki-laki dan perempuan.
Dunia telah dibagi menjadi dua bagian di mana masing-masing hanya boleh dimasuki oleh jenis kelaminnya, misalnya, rumah dan masak-memasak hanya boleh dilakukan oleh kaum perempuan. Karena pandangan demikian, ada jenis-jenis pekerjaan tertentu yang dipandang wajar jika dilakukan oleh jenis kelamin tertentu, misalnya, sopir mobil, pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, pilot pesawat terbang, pertukangan, militer dll adalah pekerjaan yang wajar dilakukan oleh laki-laki. Sedangkan perempuan dipandang cocok melakukan pekerjaan tertentu juga seperti menjadi sekretaris, perawat, adminstrasi perkantoran dll.
Pada saat kini, kamu dapat saksikan bahwa kondisi tersebut telah berubah. Perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja di berbagai bidang kehidupan asalkan sesuai dengan kecakapan, bakat dan keterampilan. Di kalangan keluarga muda di masa kini, orang tua laki-laki dan perempuan bersama-sama melakukan pekerjaan rumah tangga, baik itu memasak, mencuci, membersihkan rumah, mengurus bayi dll.
Sekian pembahasan mengenai Memahami serta Menerima Manusia dalam Keunikan Ras, Etnis dan Gender semoga dapat membantu sobat dalam proses belajar, jika bukan artikel ini yang sobat cari, mungkin artikel dibawah ini, atau gunakan menu search untuk mencari artikel pelajaran yang lain!
0 komentar
Posting Komentar