Istilah Asli Agama Khonghucu dan Nabi Besar Penyempurna Ajaran Ru Jiao - Sejarah Zhongguo merupakan sejarah yang sangat fantastis. Bagaimana tidak, sejarah yang sudah berumur lima milenium (5.000 tahun) ini begitu tertata rapi bak cerita bersambung dan bertahan terus dan dapat mengatasi peperangan dan kekalahan. Menurut Elizabeth Seeger, tak ada sejarah yang lebih menarik dan lebih hebat seperti sejarah Zhongguo.
Istilah Asli Agama Khonghucu dan Nabi Besar Penyempurna Ajaran Ru Jiao
Ketika Piramida didirikan di lembah Sungai Nil, Zhongguo sudah mendirikan kerajaannya disepanjang Sungai Huang He. Ketika orang cerdik dan pandai Babylonia mempelajari bintang-bintang dan langit, orang Zhonghoa sudah menyusun almanak dengan segala kaitannya. Ketika bangsa Yunani mendirikan negaranya dan merdeka di tanah semenanjung yang berbukit-bukit, maka Zhongguo waktu itu telah membangun kedinastian yang megah.
Saat Roma mengalahkan negara-negara di sepanjang pantai Laut Tengah dan menyerbu Eropa serta mengalahkan bangsa Perancis, dan Spanyol, keluarga Dinasti Han di Zhongguo sedang memerintah suatu kerajaan yang elegance.
Istilah Asli Agama Khonghucu dan Nabi Besar Penyempurna Ajaran Ru Jiao |
Dalam sejarah perkembangan bangsa Zhonghoa banyak terdapat jejak sejarah yang menggemparkan dunia, di antaranya; perjalanan darat terbesar yang dikenal sebagai ‘Jalur Sutra’ sedangkan perlayaran laut yang termasyur adalah ‘Zheng Ho mengarungi samudra’ Kedua hal ini memberikan kontribusi yang tidak terhapuskan dalam pengembangan perdagangan dan penyebaran budaya di dunia.
Sementara itu, perkembangan sejarah Zhongguo yang telah berusia 5.000 tahun, tidak dapat terlepas dari sejarah peradaban manusia itu sendiri dan seiring dengan perkembangan agama Khonghucu. Sejarah juga mencatat bahwa agama Khonghucu adalah agama yang berkembang sejalan dengan peradaban manusia. Rangkaian Wahyu Tuhan terangkai dari Fu Xi (2953 - 2838 SM), sampai digenap-sempurnakan oleh Nabi Kongzi (551 - 479 SM), di dalamnya ada bimbingan/tuntunan bagi manusia untuk hidup dalam Jalan Suci (Dao).
1. Istilah Asli Agama Khonghucu
Agama Khonghucu adalah agama yang dalam istilah aslinya disebut Ru Jiao, yang artinya agama bagi orang-orang yang lembut hati, yang terpelajar, dan terbimbing dalam pengetahuan suci. Oleh karena peranan besar Nabi Kongzi dalam menyempunakan ajaran agama ini, maka kemudian orang lebih mengenalnya dengan sebutan agama Khonghucu.
Ru Jiao atau Agama Khonghucu sudah ada jauh sebelum Nabi Kongzi dilahirkan, ajaran Ru Jiao sudah ada/mulai dirintis sejak zaman Nabi Purba atau Raja Suci Tang Yao, yaitu tahun 2357 - 2255 SM, dan Nabi Purba atau Raja Suci Yu Shun, tahun 2255 - 2205 SM. Tang Yao dan Yu Shun inilah yang kemudian dikenal sebagai Bapak Ru Jiao, karena Beliau berdualah yang telah merintis dan meletakkan dasar-dasar ajaran agama Ru Jiao, yang diteruskan dan dikembangkan oleh nabi-nabi selanjutnya sampai kepada Nabi Kongzi sebagai penggenap dan penyempurna ajaran Ru Jiao tersebut.
Jika ditinjau dari sebutan aslinya kata Ru (儒) dibangun dari dua radikal huruf, yaitu: Ren (人) yang berarti manusia, dan Xu (需) yang artinya perlu. Jadi kata Ru bisa bermakna “Yang diperlukan manusia.”
Sementara kata Jiao (教) yang dalam bahasa Indonesia berarti agama yang dibangun dari dua radikal huruf, yaitu: Xiao (孝) yang berarti memuliakan hubungan dan Wen (文) yang berarti ajaran. Maka Jiao atau agama dapat diartikan: “Ajaran tentang memuliakan hubungan.” Jika Ru mengandung arti: “Yang diperlukan manusia”, dan Jiao mengandung arti: “Ajaran tentang memuliakan hubungan”, Ru Jiao (儒 教) dapat diartikan sebagai: “Ajaran tentang memuliakan hubungan yang diperlukan manusia untuk memenuhi hakikat kemanusiaannya sesuai dengan Firman Tuhan.”
Bimbingan agama ini diturunkan Tuhan melalui para nabi sebagai utusan-Nya agar manusia beroleh tuntunan pembinaan diri dalam jalan suci (Dao), yaitu jalan untuk datang dan kembali kepada Sang Pencipta.
Ru Jiao dapat dikatakan sebagai agama bagi orang-orang yang taat, yang tulus berserah dan taqwa kepada Dia Tuhan Yang Maha Esa, yang halus budi pekertinya, yang terpelajar dan beroleh bimbingan. Hal ini tersirat lebih nyata lagi di dalam kitab Yi Jing (kitab tentang perubahan/kejadian alam semesta). Di situ diisyaratkan bahwa umat Ru adalah orang yang:
Rou (柔) = lembut hati, halus budi-pekerti, dan penuh susila.
Yu (玉) = yang utama, mengutamakan perbuatan baik.
He (和) = harmonis-selaras.
Ru (如) = menebarkan kebajikan, bersuci diri.
Oleh karena itu, umat Ru selalu mencamkan dengan sungguh-sungguh agar sikap dan perilakunya selalu berlandaskan kebajikan (De), dan membina diri dalam jalan suci (Dao). Demikian ia berbuat dan bertindak dalam amal ibadah kesehariannya (Shuai Xing).
Agama Khonghucu diturunkan Tuhan bagi umat manusia yang datang seiring dengan sejarah manusia itu sendiri. Tentu saja kehadirannya pada mulanya berhubungan langsung dengan suatu tempat, suatu waktu, dan suatu kaum tertentu, seperti apa yang kita kenal sebagai Negara Zhongguo. Namun demikian, tidaklah berarti agama ini adalah hanya milik orang Zhonghoa saja, melainkan bersifat universal bagi semua kaum atau bangsa-bangsa yang berada di seluruh penjuru dunia.
Hal ini terbukti bahwa sesungguhnya para nabi sebagai utusan Tuhan yang membawakan dan merangkai Ru Jiao adalah terdiri atas berbagai suku bangsa, seperti misalnya Nabi Yu Shun berasal dari suku bangsa I Timur (seperti orang Korea dan Jepang). Wen Wang berasal dari suku bangsa I Barat (seperti orang Asia Tenggara). Da Yu berasal dari Yunan (seperti orang Melayu dan Asia Tenggara), di samping tentunya orang Han sendiri.
Lebih daripada itu, agama Khonghucu pada kenyataannya bukan hanya dianut oleh orang-orang dari daratan Zhongguo saja, melainkan dianut juga oleh bangsabangsa seperti Jepang, Vietnam, Korea, Singapura, Malaysia termasuk Indonesia. Secara universal budaya Khonghucu sudah merupakan milik dunia.
2. Nabi Besar Penyempurna Ajaran Ru Jiao
Agama Khonghucu bukan sekadar suatu ajaran yang diciptakan oleh Nabi Kongzi, melainkan agama yang telah diturunkan Tian melalui para nabi purba dan raja suci jauh sebelum Nabi Kongzi lahir. Seperti disampaikan oleh Nabi Kongzi: “Aku hanya meneruskan, tidak mencipta. Aku hanya percaya dan menaruh suka kepada (ajaran dan kitab-kitab) yang kuno itu.” (Lunyu. VII: 1).Pada materi sebelumnya kita telah membahas tentang rangkaian turunnya Wahyu Tuhan untuk Ru Jiao (Agama Khonghucu), di mana telah dibahas mengenai para nabi dan raja suci purba yang menerima wahyu Tuhan yang selanjutnya menjadi cikal bakal ajaran Khonghucu.
0 komentar
Posting Komentar