Naluri Menghadapi Perbedaan, Menolak dan Menuju Keharmonisan Sebuah Hubungan

>
Naluri Menghadapi Perbedaan, Menolak dan Menuju Keharmonisan Sebuah Hubungan - Pada pembahasan materi Agama Khonghucu kali ini akan membahas mengenai Menghadapi Perbedaan, Naluri Menolak Perbedaan dan Menuju Keharmonisan Sebuah Hubungan dimana Unsur Yin ada untuk melengkapi unsur Yang, pria tidak akan berarti tanpa seorang wanita begitupun sebaliknya. Maka jika kita salah dalam menilai dan menerimanya, akan menghasilkan sesuatu yang selalu bertentangan.

Naluri Menghadapi Perbedaan, Menolak dan Menuju Keharmonisan Sebuah Hubungan

Di mana pun kita berada, kapan waktunya, dan dengan siapa pun kita bersama, kita pasti menjumpai perbedaan di dalamnya, dan itu tidak dapat dihindari. Kalau kita keliru dalam melihat dan menilai perbedaan yang ada, siapa pun dan apa pun yang berbeda dengan kita akan bertentangan dan menjadi musuh kita. Sebaliknya, kalau kita mampu menerima setiap perbedaan yang ada, sebenarnya dua hal (dua sifat) yang berbeda itu dapat menjadi pasangan yang baik yang saling melengkapi.

Maka kita dituntut untuk dapat menerima dan menghayati arti dari setiap perbedaan yang ada, jelaslah bahwa semua itu bergantung dari bagaimana kita menilai dan menerimanya.

Naluri Menghadapi Perbedaan, Menolak dan Menuju Keharmonisan Sebuah Hubungan
Naluri Menghadapi Perbedaan, Menolak dan Menuju Keharmonisan Sebuah Hubungan
Ia tentu akan menjadi sesuatu yang selalu mengacaukan setiap keadaan jika kita salah menilai dan menerimanya. Akan tetapi, ia akan menjadi sesuatu yang dapat menyelaraskan setiap keadaan jika kita dapat menilai dan menerimanya dengan benar.

Naluri Menolak Perbedaan

Pemikiran manusia selama ini sudah terpaku untuk sulit menerima sebuah perbedaan. Sesuatu yang berbeda dianggap tabu, perbedaan mengakibatkan permusuhan/pertentangan dan bentrokan. Satu hal yang mungkin membuat kita menjadi sangat takut akan sebuah perbedaan ialah, karena naluri kita membuat kita takut bahwa sesuatu yang berbeda itu akan mengancam posisi kita, dapat menghimpit, dan bahkan memusnahkan kita. Pada akhirnya, sikap difensif kita tersebut membuat kita memberontak ingin menghancurkan sesuatu yang berbeda itu terlebih dahulu sebelum hal yang sebaliknya terjadi. Selama sikap itu mendasari pemikiran kita, selama kita tidak dapat menerima sebuah perbedaan, selamanya kita akan menghambat diri kita untuk mencapai kemajuan dan kedewasaan diri sendiri.

Sudah saatnya kita mengubah cara pandang kita terhadap sebuah perbedaan. Bagaimanapun hidup manusia tidak akan dapat lepas dari perbedaan, karena setiap individu itu unik sifatnya.

Perbedaan tidak selayaknya dihapuskan/dimatikan, bahkan sebaliknya harus dilestarikan. Tanpa sesuatu yang berbeda niscaya hidup ini terasa sangat monoton dan membosankan. Perbedaan tidak dapat dijadikan alasan untuk menciptakan perselisihan.

Selama ini manusia sangat takut untuk menjadi individu yang berbeda dari kelompok lingkungannya di mana ia tinggal. Ketakutan itu timbul karena ia merasa menjadi sesuatu yang berbeda berarti masuk ke dalam kelompok yang ‘minoritas’. Hal yang selama ini terjadi, kelompok minoritas selalu ditekan dan selalu terancam. Jadikanlah perbedaan itu sebagai suatu berkah, dan memang perbedaan itu membuat segalanya menjadi indah bervariasi.

Menuju Keharmonisan Sebuah Hubungan

Kesadaran akan adanya perbedaan di antara sesama manusia adalah langkah awal untuk dapat menciptakan hubungan yang harmonis. Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa manusia dalam hidupnya sebagai makhluk sosial tidak dapat tidak berhubungan dengan orang lain. Berhubungan dengan orang lain berarti berinteraksi baik itu secara sepintas maupun berkesinambungan.

Setiap hari, kita berhadapan dan berinteraksi dengan anggota keluarga dan lingkungan sebagai individu yang paling dekat dengan kita. Yang jelas, bahwa dari setiap interaksi kita dengan orang lain menghadirkan suatu kenyataan ada perbedaan di dalamnya.

Sesuatu yang kita anggap baik terkadang belum tentu baik untuk orang lain dan begitupun sebaliknya. Dalam hal ini diperlukan adanya saling mengerti antara kedua belah pihak.

Berusaha memahami apa yang diinginkan orang lain dari kita, dan apa yang kita harapkan dari orang lain untuk kita terima. Memang bukanlah hal yang mudah untuk dapat memahami keinginan orang lain, tetapi bukan juga hal yang terlalu sulit untuk dilakukan. Banyak kesalahpahaman yang terjadi dalam setiap jalinan hubungan karena kedua belah pihak sama-sama tidak dapat (tidak berusaha) mengerti dan memahami satu sama lain.

Berusaha mengerti dan memahami keinginan orang lain memang memerlukan pengorbanan yang terkadang tidak kecil, tetapi pengorbanan memang sesuatu yang harus dilakukan demi terjalinnya hubungan yang harmonis.

Nabi Kongzi bersabda: “Yang dapat diajak belajar bersama belum tentu dapat diajak bersama menempuh Jalan Suci (beragama), yang dapat diajak bersama menempuh Jalan Suci belum tentu dapat diajak bersama berteguh, dan yang dapat diajak bersama berteguh belum tentu dapat bersesuaian paham.” (Lunyu. IX: 30)

Berusaha menyamakan faham/pandangan kita tentang sesuatu dengan orang lain bukanlah sesuatu yang wajib untuk dilakukan. Biarlah perbedaan itu hadir apa adanya, yang terpenting adalah mencari segi positif/kebaikan dari setiap perbedaan yang ada. “Carilah persamaan di dalam perbedaan, jangan mencari perbedaan di dalam persamaan.”

Dengan dasar pemikiran yang positif bahwa perbedaan adalah sesuatu yang selalu menyertai kehidupan ini, dan dalam setiap perbedaan tentu ada segi positifnya serta setiap perbedaan mesti memiliki pula persamaan-persamaan di dalamnya, akan menciptakan hubungan yang harmonis dengan sesama manusia.

Sekian pembahasan mengenai Menghadapi Perbedaan, Naluri Menolak Perbedaan dan Menuju Keharmonisan Sebuah Hubungan dimana Unsur Yin ada untuk melengkapi unsur Yang, selamat belajar!

0 komentar

Posting Komentar