Wahyu Liu Tu
Wahyu Liu Tu (Peta Firman) diterima oleh nabi Purba Huang Di. Wahyu tersebut dibawakan oleh seekor ikan besar di pusaran air Chwi Kwi, antara Sungai He dan Lu.Nabi Purba Huang Di (2698 - 2598 SM)
Beliau bermarga Kong Sun bernama Hian Wan, berasal dari Yu Kiong (Henan), Yu Him Kok. Beliau menerima Wahyu Lu Tu (Peta Firman) dari seekor ikan besar pada pusaran air Cui Wei antara Sungai He dan Sungai Lu.Nabi Purba Huang Di (2698-2598 SM.) |
Dari situlah, Huang Di memperolah petunjuk Tuhan dalam mengemban tugas-tugasnya menetapkan hukum dan membimbing rakyatnya berbakti kepada Tuhan (beribadah) serta membina masyarakat dengan kebudayaan yang beradab, yang merupakan kodrat kemanusiaan (Ren). Ditulis dalam Kitab Tiga Makam (San Fen). Di samping itu masih ada Kitab Huang Di Nei Jing.
Beliau dikenal sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan, karena bersama para pembantunya beliau membuat karya besar bagi umat manusia. Karya-karya beliau antara lain:
- Lai Zu (putri dari daerah Zhan Guo), mengajarkan menenun dari pengolahan kepompong ulat sutra.
- Da Nao, menentukan perhitungan kalender dengan sistem Tian Gan Di Zhi (Lak Cap Kak Cie).
- Cang Jie, menemukan huruf (berdasarkan piktograf, ideograf, dan filosofis).
- Yong Fu, menemukan alat penumbuk beras.
- Huo Di, mengajarkan membuat perahu dengan dayungnya.
- Li, menemukan cara berhitung.
- Hui Mou,
- Mengajarkan membuat gendewa dengan anak panahnya.
- Mendirikan observatorium dan menciptakan alat petunjuk arah (kompas).
- Merintis pembuatan keramik, memperkenalkan perdagangan di pasar, dan menciptakan mata uang sebagai alat tukar.
- Menciptakan timbangan dan undang-undang alat ukur.
- Menyusun Tata Pemerintahan (karenanya beliau dikenal sebagai kaisar pertama).
- Mengajarkan tentang hukum memuliakan hubungan – laku bakti (Xiao).
- Memperkenalkan tata ibadah persembahyangan dan segala bentuk kesenian.
Karya-karya yang ditemukan pada masa Raja Huang Di
Zaman Fu Xi, Shen Nong, dan Huang Di, dikenal dengan zaman Keluarga Seratus, dan Fu Xi adalah pemimpinnya. Zaman Tiga Raja ini termasuk dalam masa pra-sejarah. Setelah pemerintahan Huang Di dilanjutkan oleh Siau Ho (putra Huang Di) tahun 2598-2514 SM, Cwan Hok (cucu Huang Di) tahun 2514 – 1436 SM, Koo Sien (cucu Siau Hoo) tahun 2436-2366 SM, dan berikutnya (vakum) selama kurang lebih sembilan tahun. Selanjutnya Baginda You naik tahta tahun 2357 SM. Mulai dari Raja You ini Zhongguo memasuki zaman sejarah.
Nabi Lei Zu
Lei Zu (putri dari Xi Ling) adalah istri Huang Di, penemu cara pembudidayaan ulat sutera dan banyak membantu Baginda Huang Di merencanakan tata busana untuk para pejabatnya. Mempunyai 25 orang anak, yang pertama bernama Xuan Xiao bergelar Qing Yang yang menurunkan Baginda Shao Hao yang melanjutkan kedudukan Huang Di; anak kedua bernama Chang Yi; cicit Baginda Chang Yi menjadi Baginda Zhuan Xu, dan dua belas putra yang lain masing-masing juga menjadi nenek moyang berbagai marga di Zhongguo.Nabi Cang Jie
Cang Jie menteri Huang Di, yang menemukan cara menuliskan huruf-huruf dengan menirukan tapak-tapak hewan yang dilihatnya di tanah sehingga tercipta tulisan di Zhongguo yang bersifat piktografi (tanda menyerupai gambar), idiograf, dan filosofis.Nabi Cang Jie (penemu huruf) |
Karya Nabi Cang Jie yang utama di antaranya:
- Mencetuskan konsep rumah sebagai tempat tinggal.
- Memperkenalkan teknik memasak (membakar dan merebus).
Raja Suci Tang Yao (2357 – 2255 SM)
Beliau dari kaum Tao Tang, oleh karenanya orang sering menyebut beliau Tang Yao, anak dari Di Ku ibunya bernama Qing Dou. Beliau bergelar Fang Xun (yang besar pahalanya, cemerlang buah karyanya, dan hasil ciptanya). Beliaulah yang pertama kali mengajarkan pada umat manusia akan mulianya akhlak insani.Masyarakat dididik mencamkan kebajikan yang gemilang serta mulia itu, sehingga dengan demikian dapat tercipta kerukunan hidup insani yang diterima oleh Tian dan diterima oleh sesama. Tertulis di dalam Kitab Giau Tian-Su King.
Nasihat Tang Yao yang terkenal, ‘Hati manusia senantiasa dalam rawan; hati di dalam Jalan Suci itu sungguh rahasia atau muskil. Senantiasalah pada yang saripati, senantiasalah pada yang esa itu; pegang teguhlah sikap Tengah Tepat. Kata-kata yang tidak berdasar jangan didengarkan, dan rencana yang tidak jelas jangan diikuti.
Bersama dengan para menterinya, tercatat karya-karya beliau sebagai berikut.
- Gao Yao
- Xi dan He
- Yu Shun
- Yu (Da Yu/Yu Agung)
Raja Suci Yu Shun (2255 – 2205 SM)
Baginda Shun lahir di You Xu yang terletak di Kabupaten Yong Ji, Provinsi Shan Xi. Beliau orang Yu Selatan karenanya dipanggil juga Yu Shun. Shun bergelar Zhonghuo. Ayahnya disebut orang dengan nama Gu Sou (orang tua yang buta mata hatinya), ibunya meninggal pada usia muda. Ayah dan ibu tirinya sangat kejam kepada Shun, begitu pula adik tirinya yang bernama Xiang yang senantiasa berupaya mencelakakan Shun. Akan tetapi, beliau tetap senantiasa membangun harmoni dalam jalinan dengan mereka. Beliau awalnya diangkat sebagai pembantu Raja Suci Yao, kemudian diangkat sebagai menantu, dan akhirnya atas dukungan rakyat mewarisi tahta kerajaan.Nabi Yu Shun (2255 - 2205 SM) |
Pada tahun pertama pemerintahannya, beliau menciptakan lagu yang dinamai Da Shao. Burung-burung Feng Huang datang dan bersarang di balairungnya. Pada tahun ketiga pemerintahannya, menitahkan Nabi Gao Yao membuat hukum dan perundang-undangan untuk negaranya. Pada tahun ke sembilan pemerintahannya, Baginda Putri dari Barat Xi Wang Mu datang berkunjung ke istana beliau dan memberikan cincin serta busur dari batu kumala putih.
Tahun keempat belas pemerintahannya, mengangkat Yu mewakili beliau untuk mengatur pemerintahan. Pada tahun keempat puluh sembilan pemerintahannya, Yu Shun berdiam di Ming Tiao. Pada tahun kelima puluh pemerintahannya, beliau mangkat.
Ajaran beliau antara lain: Zhong Xiao Xin Yi (Satya kepada Khalik semesta alam, Memuliakan Hubungan-Bhakti yang sempurna, Tulus-Dapat Dipercaya melaksanakan Kebenaran, Keadilan dan Kewajiban). Beliau juga mengajarkan tentang Lima Kewajiban yang Utama (Wu Dian), Lima Jenis Hubungan (Wu Pin), menjadi masyarakat yang baik (Wu Da Dao – Wu Lun) tertulis pada Shun Dian Shu Jing, yaitu:
- Ada rasa kasih di antara raja dan menteri (Jun Chen You Qin)
- Ada kewajiban di antara ayah (orang tua) dan anak (Fu Zi You Yi)
- Ada pemilahan di antara suami dan istri (Fu Fu You Bie)
- Ada keteraturan di antara yang tua/kakak dan yang muda/adik (Chang You You Xu)
- Ada kepercayaan di antara teman dan sahabat (Peng You You Xin)
- Da Yu (Yu Agung), Perdana Menteri (sebelumnya menteri kesusilaan, kemudian menteri pembangunan).
- Gao Yao, Menteri Kehakiman.
- Yi, Menteri Kehutanan.
- Bo Yu, Menteri Pekerjaan Umum.
- Kui, Menteri Kesenian.
- Hou Ji, Menteri Pertanian
- Chui, Menteri Pembangunan.
- Xie, Menteri Pendidikan.
- Long, Menteri Pekerjaan Perhubungan.
Raja Suci Tang Yao dan Yu Shun diakui sebagai peletak dasar ajaran Ru Jiao (agama Khonghucu). Oleh karenanya, beliau berdua disebut sebagai Bapak Ru Jiao.
Nabi Hou Ji
Hou Ji nama kecilnya Qi, putra Nabi Jiang Yuan, menteri Pertanian Raja Yao dan Shun, bermarga Ji, nenek moyang raja-raja Dinasti Zhou 1122 - 255 SM.Ketika kerajaan dari Raja Dinasti Xia yang bergelar Tai Kang hancur, keturunan Hou Ji berantakan dan hidup di tengah-tengah orang Rong Di, tetapi mereka tetap mampu menjaga warisan budaya leluhurnya secara turun-temurun sampai kepada Nabi Gong Liu yang mampu menegakkan jati dirinya sebagai keturunan Hou Ji.
Nabi Gao Ji
Gao Ji, Menteri Kehakiman Yu Shun, pada tahun 2253 SM, menerima titah Shun menetapkan hukum bagi negaranya. Beliau sangat berperan dalam mendampingi Shun di dalam membina pemerintahan yang membawakan kesejahteraan, kedamaian, dan kejayaan bagi rakyatnya. (Shu Jing II-II.10,11,12; Shu Jing II-III). Beliau bersabda, "Tian Yang Maha Esa mendengar dan melihat, sebagai rakyat kita mendengar dan melihat; Tian Yang Maha Esa sungguh menakutkan, begitu juga rakyat sangat menggentarkan. Maka, berhati-hatilah yang mempunyai negara." (Shu Jing III.III-7)
Gao Yao Zhi Jiu De (9 Kebajikan ajaran Gao Yao), adalah:
- Lapang hati disertai wibawa (Kuan Er Li)
- Lembut disertai kokoh tegak (Rou Er Li)
- Terus terang disertai hormat (Yuan Er Gong)
- Kritis disertai memuliakan (Luan Er Jing)
- Patuh disertai perwira (Ruo Er Yi)
- Lurus disertai ramah (Zhi Er Wen)
- Longgar disertai kesucian (Jian Er Lian)
- Perkasa disertai tulus (Gang Er Sai)
- Berani disertai kebenaran (Jiang Er Yi)
Nabi Xie
Xie, Menteri Pendidikan Raja Yao dan Shun, nenek moyang raja-raja Dinasti Shang. Ibunya bernama Jian Di yang menjadi istri kedua Baginda Di Ku (cicit Huang Di). Xie menjadi Si Tu (Menteri Pendidikan) Shun dan diberi kediaman di wilayah Shang He Nan. Beliau bermarga Zi.Nabi Xie (Menteri Pendidikan Raja Yao dan Shun |
Hikayat marga Zi ini dikatakan karena Tian berfirman kepada Xuan Niao (burung Walet) turun ke dunia membawakan kelahiran bagi dinasti Shang. Beliau adalah nenek moyang Cheng Tang atau Tian Yi yang berkedudukan di Bo He Nan, pendiri Dinasti Shang, yang juga merupakan nenek moyang Nabi Kongzi.
Nabi Yi
Nabi Yi adalah putra Gao Yao yang juga menjadi menteri Raja Suci Shun. Kemudian beliau menjadi penasihat Yu Agung ketika menghadapi pemberontakan orang-orang San Miao, sehingga berhasil menciptakan kedamaian, serta kesejahteraan bagi rakyat dan negara.Beliau mengingatkan Yu Agung dengan bersabda, “Hanya oleh Kebajikan Tian Berkenan (Wei De Dong Tian). Tiada jarak jauh tidak terjangkau (Wu Yuan Fu Jie); kesombongan mengundang rugi (Mon Zhao Sun) dan kerendahan hati menerima berkah (Qian Shou Yi) demikianlah senantiasa Jalan Suci Tian (Shi Nai Tian Dao).” Beruntunglah Yu Agung segera menyadari kekhilafannya yang agak meremehkan orang-orang San Miao dan segera mengubah sikapnya sehingga berhasil menundukkan orang-orang San Miao, bahkan mereka sangat menghormati Yu Agung.
0 komentar
Posting Komentar