Sejarah Kelenteng (Miao) sebagai Rumah Ibadah Khonghucu

>
Sejarah Kelenteng (Miao) sebagai Rumah Ibadah Khonghucu - Pembahasan materi pelajaran agama Khonghucu kali ini mengenai sejarah Miao atau kelenteng, untuk lebih jelasnya dapat disimak didalam penjelasan berikut ini!

Sejarah Kelenteng (Miao) sebagai Rumah Ibadah Khonghucu

Miao atau kelenteng (dalam istilah Indonesia) sudah ada sejak awal turunnya Wahyu Tian dalam agama Khonghucu. Dalam Wu Jing dan Sishu, paling tidak di zaman Raja Suci Yao dan Shun (2356 – 2205 SM), sudah disebut tentang kuil untuk sembahyang kepada Tuhan dan leluhur.
Sejarah Kelenteng (Miao) sebagai Rumah Ibadah Khonghucu
Sejarah Kelenteng (Miao) sebagai Rumah Ibadah Khonghucu

Nabi Kongzi meneliti dan mencatat kenyataan tentang pelaksanaan ibadah umat Ru, baik ibadah kepada Tuhan, para Shenming, atau para leluhur. Didapati kenyataan bahwa peribadahan tersebut diatur sebagai berikut.
  1. Ibadah kepada Tian Yang Maha Pencipta (Qian) hanya boleh dilaksanakan dan dipimpin kaisar (Huang Di) sebagai putra Tuhan (Tian Zi).
  2. Sembahyang kepada malaikat bumi (Tu Shen) dilaksanakan oleh rajamuda (Gong), dan berkembang menjadi persembahyangan bagi para suci (Shenming) di Kelenteng (Miao).
  3. Sembahyang kepada leluhur (Zu Zong) di mana yang wajib melaksanakannya adalah rakyat atau umat manusia.
Di zaman purba hingga masa kehidupan Nabi Kongzi para pembesar (Da Fu) sampai rakyat hanya boleh bersembahyang dan berdoa kepada arwah para leluhurnya. Ketika Nabi Kongzi menjabat sebagai Pembesar (Da Fu), beliau mulai merenungkan agar sistem ibadah Ru Jiao dapat diajarkan kepada seluruh rakyat/manusia.

Pada zaman Nabi Kongzi, Kelenteng sudah ada sebagai tempat penghormatan kepada raja. Pada waktu itu menjadi tempat menyimpan benda-benda milik raja yang sudah meninggal. Nabi Kongzi sering mengunjungi Kelenteng itu sebagai tempat belajar membuka wawasan. Dalam kitab Lunyu diceritakan bahwa setiap kali Nabi Kongzi memasuki kelenteng selalu saja banyak hal yang ditanyakan. Di dalam kitab Lunyu tercatat: Tatkala Nabi Kongzi masuk ke dalam kelenteng besar (untuk memperingati Pangeran Zhao), banyak hal ditanyakan. Ada orang berkata, “Siapa berkata anak Negeri Co itu mengerti kesusilaan? Masuk ke dalam kelenteng banyak hal ditanyakan.” Mendengar itu nabi bersabda, “Justru demikian inilah kesusilaan.” (Lunyu. III: 15)

Sekian pembahasan mengenai Sejarah Kelenteng (Miao) sebagai Rumah Ibadah Khonghucu, semoga bermanfaat!

0 komentar

Posting Komentar