Kesetiaan dalam Hidup Sehari-hari

>
Kesetiaan dalam Hidup Sehari-hari - Pada pembahasan materi agama Kristen kali ini akan membahas mengenai makna arti kesetiaan didalamkehidupan sehari-hari dan juga tentang makna kesetiaan dan contoh hidup dalam kesetiaan, kesetiaan menurut Alkitab dan juga kesetiaan kepada Tuhan, untuk lebih jelasnya dapat kalian simak dalam penjelasan berikut ini!

Kesetiaan dalam Hidup Sehari-hari

Kita dapat menemukan banyak contoh tentang kesetiaan dalam kehidupan sehari-hari. Ada kesetiaan yang dituntut dari sebuah perusahaan kepada karyawannya. Kesetiaan yang dituntut sebuah partai dari para anggotanya. Atau kesetiaan di antara teman-teman. Bagaimana menurut pendapatmu tentang kasus-kasus di bawah ini – manakah di antaranya yang dapat disebut sebagai kesetiaan yang benar? Bacalah dengan cermat dan nyatakan sikap kamu, apakah kamu mau mendukungnya atau tidak, sebagai perwujudan kesetiaan kamu.

Kesetiaan dalam Hidup Sehari-hari
Kesetiaan dalam Hidup Sehari-hari
Lingkari Ya atau Tidak sesuai dengan sikap kamu

  1. Kalau kamu benar-benar teman yang setia, kamu harus menolong aku waktu ulangan nanti. Ya / Tidak
  2. Kamu harus menunjukkan kesetiaan kamu kepada negara dengan mendukung semua program pemerintah, apapun program tersebut. Ya / Tidak
  3. Kalau kamu memang bagian dari kelompok kami, kamu harus ikut dalam tawuran melawan anak SMA “Kebon Pisang” nanti siang! Ya / Tidak
  4. Temanmu mengalami musibah karena rumahnya di permukiman yang ilegal kebakaran. Teman-teman mengajak kamu mengumpulkan uang untuk menolong dia dan keluarganya. Ya / Tidak
  5. Hari Jumat depan adalah “hari kejepit nasional”, karena hari Kamisnya kita libur. Mari kita ramai-ramai membolos! Ya / Tidak
Orang bisa salah memahami arti kesetiaan, dan karena itu pula bertindak keliru di dalam kesetiaannya. Kesetiaan harus disertai pula oleh sikap kritis. Jadi kita tidak begitu saja mendukung teman kita dengan menunjukkan solidaritas yang membabi-buta. Bila apa yang dilakukan oleh temanmu tidak baik atau bukan sesuatu yang memberikan dampak yang positif, maka kamu tidak perlu setia dengan teman-teman kamu itu.

Kesetiaan menurut Alkitab

Kesetiaan adalah kata yang sangat penting dalam Alkitab. Kata “setia” atau “kesetiaan” muncul sebanyak 130 kali di dalam seluruh Alkitab. Di dalam Perjanjian Lama kata “kasih setia” muncul sebanyak 167 kali dan “kesetiaan” 52 kali. Di dalam Kitab Mazmur sendiri kata “kasih setia” muncul masing-masing sebanyak 110 kali dan “kesetiaan” 28 kali. Dari sini saja kita sudah bisa melihat betapa pentingnya “kesetiaan” di dalam pemahaman Alkitab.

Kata “setia” atau “kesetiaan” sangat erat hubungannya dengan “kasih.” Dalam bahasa Ibrani, kata “kasih” diterjemahkan menjadi khesed, yang di dalam Alkitab bahasa Indonesia biasanya diterjemahkan menjadi “kasih setia.” Mengapa demikian? Alasannya, “kasih” tidak bisa berdiri begitu saja tanpa kesetiaan. Artinya, tidak cukup kalau orang mengatakan “Aku sayang kamu,” tanpa menunjukkan kesetiaan kepada orang yang disayanginya itu. Dalam Alkitab, kasih Allah digambarkan sebagai kasih yang setia.

Gambaran ini pula yang diberikan oleh Tuhan Yesus tentang sang ayah yang menantikan anaknya yang sangat dikasihinya dalam perumpamaan Anak yang Hilang (Luk. 15:20-24). Sikap ini bertolak belakang dengan sikap anak yang pertama yang tidak senang melihat ayahnya mengadakan pesta besar untuk menyambut kepulangan adiknya yang telah terhilang dan kini telah kembali.

Kasih Allah yang digambarkan sebagai kasih yang penuh kesetiaan ini, dilukiskan dalam ayat-ayat seperti Mazmur 103:8-13 yang berbunyi, TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.

Dalam Kitab Ratapan 3:22 juga dikatakan, “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” Ayat-ayat inilah yang menjadi dasar dari lagu yang kita nyanyikan pada awal pelajaran ini, “Setia-Mu Tuhanku, tiada bertara.”

Ya, kesetiaan Tuhan sungguh luar biasa. Setiap pagi dengan setia Ia membuat matahari terbit untuk menerangi seluruh muka bumi dan menurunkan hujan yang membasahi bumi. Semua ini memberikan kehidupan bagi setiap makhluk. Tuhan menyediakan berbagai sumber makanan bagi kita manusia sehingga kita harus bersyukur kepada-Nya.

Kesetiaan kepada Tuhan

Di atas kita sudah melihat bagaimana Tuhan Allah yang kita kenal lewat Alkitab adalah Tuhan yang setia kepada kita sebagai makhluk ciptaan-Nya. Di dalam Perjanjian Baru, orang Kristen lebih memahami kesetiaan Allah secara mendalam lewat kedatangan Anak-Nya, Yesus Kristus, yang menyelamatkan manusia dan melepaskannya dari kuasa maut. Dalam Yohanes 3:16 dikatakan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Dari sini kita bisa melihat betapa besarnya kasih setia-Nya kepada kita.

Rangkuman Hidup dalam Kesetiaan

“Kesetiaan” adalah sebuah konsep yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kesetiaan ditemukan dalam hubungan antara seseorang dengan orang lain, dengan keluarga, orangtua, dengan komunitas atau kelompok yang lain, dengan negara, dan juga dengan Tuhan. Kesetiaan dapat kita lihat dalam kesediaan seseorang membela atau menolong orang lain, mengasihinya dan kesediaannya untuk tidak meninggalkan pihak yang lain.

Sekian pembahasan mengenai Kesetiaan dalam Hidup Sehari-hari dan juga tentang makna kesetiaan dan contoh hidup dalam kesetiaan, kesetiaan menurut Alkitab dan juga kesetiaan kepada Tuhan,semoga dapat membantu sobat dalam belajar!

0 komentar

Posting Komentar