Roh Kudus Membaharui Gereja

>
Roh Kudus Membaharui Gereja - Pada materi pelajaran agama Kristen kali ini akan membahas mengenai roh kudus membaharui gereja dan juga tentang gereja sebagai komunitas baru, hal-hal yang menjadi dasar adanya pembaharuan di lingkungan gereja, peran roh kudus dalam membaharui kehidupan orang beriman, roh kudus dan gereja, peranan roh kudus dalam gereja, peran roh kudus bagi gereja, karya roh kudus dalam gereja, peranan roh kudus dalam pertumbuhan gereja, dan peran roh kudus dalam gereja, untuk lebih jelasnya dapat sobat simak dalam penjelasan singkat berikut ini!

Roh Kudus Membaharui Gereja

Pada sekitar tahun 1160 ada seorang laki-laki dari kota Lyon di Prancis yang bernama Peter Waldo (l.k. 1140 – l.k.1218), yang mulai mengajarkan kehidupan Kristen yang radikal. Latar belakangnya tidak diketahui dengan pasti. Ia diilhami oleh beberapa pengalamannya seperti ketika ia mendengar khotbah tentang kehidupan seorang suci yang bernama Santo Alexius, ketika diumumkan doktrin-doktrin gereja yang penolakannya diancam dengan hukuman mati.
Roh Kudus Membaharui Gereja dan Gereja sebagai Komunitas Baru
Roh Kudus Membaharui Gereja dan Gereja sebagai Komunitas Baru

Ia pun terkejut ketika mendengar bahwa seorang temannya meninggal dunia dengan mendadak sementara sedang makan malam. Semua pengalaman ini kemudian mengubah kehidupan Waldo. Ia menyerahkan sebagian hartanya kepada istrinya, lalu sisanya ia bagi-bagikan kepada orang miskin. Lalu Waldo mulai berkhotbah dan mengajar kepada masyarakat umum berdasarkan pemikirannya bahwa orang Kristen harus hidup sederhana. “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon,” katanya sambil mengutip Matius 6:24.

Sekitar 150 tahun sesudah masa Peter Waldo, di Ceko muncul seorang tokoh terkemuka yang bernama Jan Hus (l.k 1369 – 6 Juli 1415), seorang pastor, filsuf dan dosen di Universitas Karel di Praha. Hus ditangkap dan dijatuhi hukuman mati dengan dibakar di tiang karena dianggap mengajarkan ajaran sesat yang bertentangan dengan doktrin Gereja pada waktu itu. Setelah kematiannya, para pengikut Hus memberontak melawan Gereja pada waktu itu dan terlibat dalam Perang Husit yang berlangsung sebanyak lima kali. Satu abad kemudian, sekitar 90% penduduk Ceko menjadi pengikut ajaran Hus dan para penggantinya.

Peter Waldo dan Jan Hus adalah dua nama penting yang berperanan cukup besar dalam pembaharuan gereja sebelum munculnya tokoh-tokoh Reformasi seperti Martin Luther dan Yohanes Calvin, satu abad kemudian.

Mengapa gereja harus diperbarui? Orang-orang seperti Peter Waldo, Jan Hus, Martin Luther, dan Yohanes Calvin, melihat bahwa ada banyak hal yang tidak beres dengan kehidupan orang Kristen dan gereja pada waktu itu. Gereja menjual surat-surat pengampunan dosa. Artinya, dengan membeli surat itu, maka si pembeli akan diampuni suratnya. Yang lebih hebat lagi, si pembeli dapat juga membeli surat-surat pengampunan dosa itu untuk sanak saudaranya yang sudah meninggal dunia. Semakin banyak uang yang digunakan untuk membeli surat-surat pengampunan dosa dan membeli relikui-relikui (peninggalan, tulang-tulang, rambut, dll.) dari orang-orang suci, semakin cepat pula jiwa-jiwa sanak saudara yang menunggu di Api Penantian diberangkatkan ke surga.

Ajaran ini sudah tentu merupakan penyimpangan dari ajaran Tuhan Yesus yang mengatakan bahwa iman kitalah yang menyelamatkan kita (lih. Mat. 9:22; Luk. 17:19, dll.)

Gereja sebagai Komunitas Baru

Perubahan yang dahsyat terjadi pada waktu gereja perdana terbentuk. Dalam Kisah para Rasul 2 dikisahkan apa yang dialami oleh para murid Tuhan Yesus pada hari Pentakosta, yaitu hari Pencurahan Roh Kudus. Para murid adalah orang-orang yang sederhana. Kebanyakan dari mereka adalah nelayan. Umumnya berpendidikan rendah. Karena itu banyak dari mereka yang sangat ketakutan ketika Tuhan Yesus dihukum mati dengan hukuman salib yang sangat mengerikan. Mengerikan bukan hanya dari cara penghukumannya yang luar biasa kejam, tetapi juga karena menurut pemahaman orang Yahudi, orang yang dihukum salib berarti mereka tidak diterima oleh Allah maupun manusia (dunia). Kalau surga dan dunia menolak mereka, ke mana mereka harus pergi?

Namun demikian, peristiwa kebangkitan Yesus dan pencurahan Roh Kudus ke atas mereka telah menghasilkan perubahan yang dahsyat atas diri para murid.

Seluruh Kisah para Rasul menggambarkan perubahan-perubahan yang dialami oleh para murid. Misalnya, Kisah para Rasul 2:1 mengatakan, “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.” Di mana murid-murid itu berkumpul? Ayat ini hanya mengatakan “di satu tempat.”

Tampak seolah-olah lokasi berkumpul mereka itu sangat dirahasiakan. Namun kemudian turunlah bunyi tiupan angin keras dan memenuhi seluruh rumah, dan setiap murid dihinggapi lidah api di atas kepala mereka. Setelah itu mereka keluar dari rumah itu dan memberikan kesaksian kepada orang-orang yang telah datang ke Yerusalem untuk merayakan hari raya Paskah Yahudi.

Mereka tidak takut lagi akan ancaman-ancaman yang mungkin akan datang. Dan kenyataannya, memang ancaman-ancaman itu terus-menerus muncul. Bahkan sampai sekarang. Dalam Kisah para Rasul 6:8 – 8:2 dikisahkan bagaimana Stefanus, salah satu diaken pertama Gereja, dirajam sampai mati oleh kerumunan orang banyak yang memusuhi orang-orang Kristen. Namun demikian, gereja tetap bertahan. Hingga sekarang, di abad ke-21, masih banyak orang Kristen yang terus bertahan di tengah-tengah ancaman, siksaan, dan penderitaan.

Ada banyak pembaharuan yang dialami oleh orang Kristen dalam gereja perdana dahulu. Misalnya, orang-orang Kristen perdana ternyata berubah dan tidak lagi memikirkan diri mereka sendiri saja. Mereka membagi-bagikan harta mereka untuk digunakan bersama.

“Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing” (Kis. 2:44-45).

Sekian pembahasan mengenai Roh Kudus Membaharui Gereja dan juga tentang Gereja sebagai Komunitas Baru semoga dapat membantu sobat dalam proses belajar!

0 komentar

Posting Komentar