Anak SMA Boleh Pacaran?

>
Apakah Anak SMA Boleh Pacaran? - Pada materi agama Kristen kali ini akan membahas mengenai pengertian pacaran, apa itu pacaran yang tentunya di usia sobat sekarang ini di saat remaja merupakan saat yang paling indah dimana di masa itu perkenalan akan cinta kasih mulai kita kenal lebih dalam, pemahaman kita akan cinta atau yang dikenal dengan berpacaran pada akhirnya akan membentuk diri kita ke depannya, karena itu memiliki kepribadian yang baik merupakan sebuah keharusan agar kita dapat dengan benar mamahami apa itu cinta.

Pacaran dalam Agama Kristen dan Memahami Makna 

Pembahasan mengenai pacaran merupakan percakapan yang menarik bagi para remaja. Hampir semua remaja mengenal istilah pacaran bukan? Atau pada masa kini dikenal istilah “nembak “. Dalam rangka membahas mengenai pacaran, kamu dipandu untuk memahami seluk-beluk pacaran melalui puisi, diskusi, observasi, menonton CD cerita pendek dll. Pada bagian pertama disajikan puisi yang berbicara tentang cinta , kamu diminta untuk mempelajari puisi tersebut kemudian menuliskan kesanmu mengenai isi puisi dalam kaitannya dengan cinta.

Kamu juga diminta untuk mendiskusikan mengenai arti cinta dan berpacaran. Langkah berikut merupakan pembahasan yang sering menimbulkan sikap pro dan kontra di kalangan keluarga dan masyarakat yaitu pertanyaan apakah anak SMA boleh berpacaran? Dalam rangka menjawab pertanyaan tersebut, dilakukan eksplorasi Alkitab mengenai berpacaran.
Pacaran dalam Agama Kristen dan Memahami Makna
Pacaran dalam Agama Kristen dan Memahami Makna

Alkitab memberikan kesaksian bahwa manusia tidak diciptakan sendirian melainkan dengan pasangannya. Namun, kehidupan orang berpasangan itu ada aturannya, demikian pula dalam membangun hubungan pacaran. Bahwa ketertarikan seseorang terhadap lawan jenis itu merupakan sesuatu yang wajar.

Topik ini akan dibahas dalam dua kali pertemuan. Pada pertemuan berikut akan dibahas mengenai batas-batas dalam berpacaran ditinjau dari nilai-nilai iman Kristen.

Memahami Makna Puisi

Bacalah puisi ini!
Cinta adalah kekuatanku
Yang mendayung perahu hatiku menuju dirimu,
Yang melunturkan semua penghalangku
Hati adalah kerajaan cintaku

Berprajuritkan nafasku, berbentangkan raga ini,
Dan berajakan perasaanku
Lalu engkau? Kaulah kekuatanku
Karena engkaulah cintaku

Engkaulah secuil lilin yang menerangi pekatnya malamku
Adalah semilir angin yang dihembuskan-Nya
Ketika panas membakarku,
Adalah setetes air yang menyegarkan di gurun gersang
Engkaulah ratu di kerajaan cintaku
(oleh Adik Anis Setyawan, dari “Keajaiban Cinta” oleh Lunar)
Apakah cinta memang seperti yang dilukiskan oleh sang penulis ataukah ada makna lain lagi? Selain membaca dan memahami puisi, di sekolah yang terdapat fasilitas audio visual dapat disajikan film (CD) mengenai pacaran. Kamu dapat mendiskusikan mengenai isi cerita film, apakah cinta dan pacaran memang sama dengan yang dilukiskan dalam film? Coba simak tulisan di bawah ini:

Saya suka sama kamu…
Bagaimana perasaan kamu?
Suka juga sama saya ?
Apa kamu mau jadi pacar saya?

Begitulah kira-kira awal dari suatu hubungan pacaran, atau istilah kamu para remaja ketika kamu “nembak” seseorang. Coba ceritakan, sudah berapa kali kamu “nembak” seseorang atau di “tembak”……..dari semua upaya kamu, berhasil ataukah tidak? Menurut kamu, keberhasilan atau kegagalan dalam nembak itu karena apa?

Antara Cinta dan Pacaran

Ada begitu banyak defenisi tentang cinta dari pakar psikologi, filsuf bahkan para penyair. Berikut adalah defenisi mereka:

Robert Steinberg seorang psikolog, mengatakan, cinta adalah perasaan dan keinginan untuk membina suatu hubungan secara khusus dengan seseorang. Ashley Montagu, seorang psikolog, mengatakan cinta adalah perasaan memperhatikan, menyayangi, menyukai secara mendalam, mengasihi disertai rindu dan hasrat yang menggebu terhadap seseorang.

Plato, seorang filsuf Yunani kuno, mengatakan cinta adalah sebuah hasrat dan usaha yang bulat untuk memiliki yang dicintai. Khalil Gibran, sang pujangga terkenal, mengatakan cinta adalah perasaan kasih sayang yang paling murni dan dalam antarmanusia.

Ada filsuf lainnya yang mengatakan bahwa cinta sulit untuk didefinisikan dengan kata-kata karena terlalu abstrak dalam pengertian. Cinta hanya dapat diwujudkan dalam perbuatan nyata.

Apakah kamu setuju dengan sebagian orang yang mengatakan cinta tak cukup didefinisikan dengan kata-kata?

Bagi kamu yang sudah pernah jatuh cinta, kamu dapat menuliskan perasaanmu ketika jatuh cinta atau sedang naksir seseorang. Dengan demikian, ungkapanmu dapat mewakili perasaanmu.

Cinta Matematik Di Putih Abu - Abu

Kata orang cinta itu sama rumitnya dengan matematika. Serumit-rumitnya cinta pasti bisa dipecahkan. Sama halnya dengan matematika walaupun rumit pasti bisa kita pecahkan. Layaknya matematika menghadapi cinta itu harus bertahap walau jatuh bangun tetap harus kita hadapi dan jalani sampai akhirnya cinta itu dapat kita pecahkan.

Benci x benci = suka
Cinta – suka = pudar
selingkuh 1x : waspada ketahuan
Ketahuan 2x = putus
aku + kamu = serasi
Suka + suka = cinta
Cinta : 2 = selingkuh
Selingkuh 2x = ketahuan
Putus 1x = ST12 (Cari Pacar Lagi)
panas + panas= cinta yang membara

Mengacu pada pendapat para Filsuf dan psikolog pada poin C, defenisi cinta dapat dirangkum sebagai berikut:

Cinta adalah perasaan suka dan sayang terhadap seseorang karenanya ia ingin membina hubungan yang lebih dekat dan khusus dengan orang yang disukai dan disayang supaya dapat mewujudkan perasaan suka dan sayang padanya. Wujud itu antara lain disebutkan oleh Ashley Montagu, memperhatikan, menyayangi. Alkitab memberikan defenisi cinta dalam beberapa istilah.

Ungkapan cinta yang terdalam bisa kamu temukan dalam kitab 1 Korintus 13 tentang kasih. Bagian Alkitab itu digubah dalam bentuk lagu Rohani Bahasa Kasih atau Bahasa Cinta. Kasih atau cinta itu digambarkan sebagai berikut:
  • Lemah lembut
  • Murah hati
  • Panjang sabar
  • Memaafkan
  • Tidak sombong atau memegahkan diri
  • Jujur
  • Suci
Cinta kasih itu mencakup seluruh aspek hidup manusia. Jadi, itu bukan sekadar hasrat, berahi, atau perasaan emosional semata. Cinta kasih itu merupakan ekspresi hidup dalam hubungan antar manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral, etika dan religius.

0 komentar

Posting Komentar