Allah Pembaharu Kehidupan

>
Inisiatif Allah Menjadi Pembaharu Kehidupan Manusia - Pada pembahasan materi agama Kristen kali ini akan membahas mengenai Allah sebagai pembaharu kehidupan dan juga tentang manusia baru dan manusia lama yang masih hidup di dalam dosa, untuk lebih memahami lebih lanjut dapat sobat simak dalam penjelasan singkat berikut ini mengenai Allah pembaharu kehidupan umat manusia!

Tindakan Allah Sebagai Pembaharu Kehidupan

Pada pelajaran pembaharuan lebih terfokus pada menjadi manusia baru dan apa implikasi bagi kamu yang percaya pada peran Allah sebagai Pembaharu dan pembaharuan Allah berlangsung kontinu atau berkelanjutan. Pada Pelajaran fokus pembahasan pada karya Allah sebagai pembaharu kehidupan manusia dan alam sedangkan pelajaran lebih spesifik membahas hasil dari pembaharuan itu yang memotivasi remaja untuk bertindak sebagai pembaharu kehidupan manusia dan alam.

Pelajaran ini membahas mengenai bagaimana Allah bertindak sebagai Pembaharu kehidupan. Pokok ini penting untuk meyakinkan kamu bahwa Allah terus bekerja dalam hidup manusia. Ia bukan hanya Allah yang mencipta, memelihara dan menyelamatkan namun Ia juga  membaharui ciptaan-Nya.
Allah Pembaharu Kehidupan
Roh Kudus turun pada hari Pentakosta, Allah Pembaharu Kehidupan

Pembaharuan hidup dinyatakan melalui Roh Kudus. Manusia membutuhkan pembaharuan hidup supaya dapat menikmati persekutuan yang benar dengan Allah dan sesama. Pembahasan topik ini memberikan motivasi bagi kamu untuk tetap memiliki pengharapan dalam hidup. Bahwa kasih Allah bagi manusia tak terbatas, menjadikan manusia memiliki pengharapan untuk hidup baru dalam harmoni dengan Tuhan, sesama dan alam ciptaan-Nya.

Pembaharuan yang dimaksud adalah: hidup kudus di hadapan Allah dan manusia, mengubah cara berpikir negatif menjadi berpikir positif, mengubah semua sifat buruk yang ada dalam diri kita menjadi sifat baik dan bertanggung jawab. Mengubah orang yang tidak percaya menjadi percaya kepada kasih dan kekuasaan Allah. Kamu dapat membuat daftar berbagai sifat buruk yang ada dalam dirimu dan diganti dengan berbagai sifat baik yang sesuai dengan perintah Allah. Tindakan Allah sebagai pembaharu juga berarti Ia yang mengambil inisiatif untuk mendatangi manusia dan membaharuinya.

Menjadi Manusia Baru

Apakah kamu semua telah dibaptis? Apakah kamu mengerti mengapa kamu dibaptis? Dalam pelajaran PAK di SMP kelas VII makna baptisan diajarkan dalam pelajaran tersebut. Baptisan menjadi pertanda bahwa kamu hidup di dalam Kristus melalui kematian-Nya. Manusia lama yang takluk kepada dosa telah digantikan oleh manusia baru yang hidup di dalam Kristus. Menurut Niftrik dan Boland, melalui baptisan, orang percaya telah dijadikan satu dengan Kristus dalam kematian-Nya dan “manusia lama” telah dipakukan di kayu salib agar manusia bangkit bersama-sama dengan Kristus sebagai “manusia baru” (Roma 6:3). Sejajar dengan itu, 2 Korintus 5:17 menulis “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”.

Menurut Niftrik dan Boland, kelahiran kembali memberikan kepastian iman bahwa Kristus telah mati untuk menebus dosa manusia dan Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati dan bersama-sama dengan Kristus, semua orang percaya telah mati dan bangkit bersama Kristus menjadi manusia baru yang dosanya telah diampuni. Kepastian ini penting bagi orang percaya sehingga memberikan tanggung jawab untuk hidup sebagaimana layaknya orang yang telah ditebus, diselamatkan dan dibaharui.

Bagaimana Allah membaharui kehidupan? Allah membaharui kehidupan melalui Roh Kudus. Kelahiran kembali serta pembaharuan manusia adalah pekerjaan Roh Kudus. Orang-orang yang beriman kepada Yesus Kristus dikaruniakan Roh Kudus dan menjadi anak-anak Allah dan memanggil Allah sebagai Bapa. Roh Kudus membuat manusia menjadi milik Allah di dalam Yesus Kristus . Namun demikian, manusia terus berjuang melawan dirinya sendiri di dalam keinginan “daging” yang takluk pada dosa. Jadi, karunia Roh Kudus tidak membebaskan manusia dari penjajahan dosa yang disebabkan oleh keinginan daging.

Rasul Paulus dapat dijadikan contoh dalam membahas mengenai “manusia baru”. Semula, ia termasuk dalam kelompok orang yang menolak Tuhan Yesus dan para pengikut-Nya. Ia selalu mencari para pengikut Yesus untuk dihukum (Lihat Kisah Para Rasul 8:1b-3). Suatu ketika Saulus (nama Paulus sebelum bertobat) menghadap Imam Besar dan meminta surat kuasa untuk dibawa ke Damsyik supaya ia dapat menangkap tiap orang yang menjadi pengikut Yesus untuk dibawa ke Yerusalem supaya dihukum.

Dalam perjalanan ke Damsyik, ada cahaya memancar dari langit mengelilinginya, kemudian ada suara yang berkata: “ Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?”. Sauluspun menyahut: “Siapakah Engkau Tuhan?”. Suara itu menjawab Saulus: “Akulah Yesus yang kau aniaya itu. Tetapi sekarang, bangunlah dan pergilah ke kota dan Aku akan memberitahukan apa yang harus kau perbuat”. Ketika suara itu hilang, Sauluspun menjadi buta, ia tidak dapat melihat. Saulus menuruti perintah itu, ia masuk ke kota Damsyik, ia tidak dapat melihat selama tiga hari. Tuhan memerintahkan Ananias salah seorang pengikut-Nya untuk pergi menjumpai Saulus. Mulanya Ananias takut karena reputasi buruk Saulus yang menganiaya para pengikut Yesus.

Namun, Tuhan meyakinkannya untuk pergi menjumpai Saulus. Ananias menjumpai Saulus, menumpangkan tangan ke atas kepalanya serta membaptisnya dalam nama Yesus, seketika itu juga Saulus dapat melihat lagi. Saulus dipenuhi oleh Roh Kudus, namanya bukan lagi saulus melainkan Paulus, hatinya berkobar-kobar oleh kuasa Roh dan ia memberitakan tentang Tuhan Yesus tanpa rasa takut. Orang-orang yahudi yang mengetahui Paulus telah menjadi pengikut Yesus, mereka mencari dan ingin membunuhnya Kisah Para Rasul 9:1-31). Paulus menjadi salah seorang Rasul terkemuka yang memberitakan Injil ke berbagai tempat, ia memberitakan Injil kepada orang-orang non Yahudi, ia dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus yang membaharui hidupnya. Rasul Paulus mengalami “hidup baru” di dalam Yesus Kritus.

Dalam kaitannya dengan pembaharuan hidup, Rasul Paulus mengatakan bahwa kalau hidup oleh Roh, maka kita tak akan menuruti keinginan daging (bandingkan Galatia 5:16). Sebagai ganti perbuatan daging (Galatia 5:19-21), maka kita akan menghasilkan buah Roh yakni “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Galatia 5 :22-23). Sifat atau ciri-ciri ini adalah buah atau karya Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Walaupun demikian, kita harus mengatakan bahwa karya Roh Kudus ini merupakan suatu proses yang tidak sekali jadi, karena kita masih terus melawan kemanusiaan kita yang lama yang dikuasai oleh keinginan daging. Orang percaya membutuhkan pembaharuan hidup secara terus menerus karena setiap saat manusia dapat jatuh ke dalam dosa dan karena itu membutuhkan pembaharuan.

Kita bertumbuh menjadi orang “beriman” karena karya pembaharuan-Nya. Bacalah Kitab Kisah Para Rasul 2 dimana setelah khotbah Petrus banyak orang menjadi percaya dan dibaptiskan. Mengacu pada Kitab 2 Korintus 5:17, pembaharuan itu merupakan pembaharuan total mencakup sifat dan karakter maupun kepercayaan kita kepada Allah. Menurut Niftrik dan Boland, manusia yang percaya haruslah menunjukkan tanda-tanda hidup baru dalam seluruh kehidupannya.

Sekian pembahasan mengenai Allah Pembaharu Kehidupan semoga dapat kalian mengerti dan menjawab pertanyaan sobat, jika bukan artikel ini yang kalian cari, mungkin artikel dibawah ini dapat menjawabnya, selamat belajar!

0 komentar

Posting Komentar