Belajar dari Alkitab: Nehemia Membangun Kembali Tembok Kota Yerusalem

>
Nehemia Membangun Kembali Tembok Kota Yerusalem - Pada pembahasan materi agama Kristen kali ini mengenai belajar dari Alkitab tentang Nehemia yang membangun kembali tembok kota Yerusalem dan juga tentang menjadi garam dan terang didunia, untuk lebih memahami pokok pembahasannya, silahkan sobat simak dalam penjelasan singkat berikut ini!

Belajar dari Alkitab: Nehemia Membangun Kembali Tembok Kota Yerusalem

Dalam cerita Alkitab, Nehemia dikenal sebagai seorang nabi yang membangun kembali tembok kota Yerusalem serta memotivasi umat Israel untuk memiliki pengharapan akan masa depan. Nehemia berada dalam pembuangan bersama bangsa Israel lainnya. Ia menjadi juru minum raja, pada zaman itu menjadi juru minum raja berarti menjadi orang kepercayaan raja dan dengan sendirinya memiliki relasi yang dekat dengan raja.

Nehemia mendengar kisah tentang runtuhnya tembok Yerusalem sehingga menimbulkan suatu kehinaan bagi bangsanya. Nehemia yang berada pada posisi terhormat dan ‘enak’ (sebagai juru minuman raja) rela meninggalkan kedudukannya untuk berjuang dan membangun kembali tembok Yerusalem ini. Dengan bergantung kepada Tuhan, ia akhirnya bisa membangun kembali tembok Yerusalem dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Belajar dari Alkitab: Nehemia Membangun Kembali Tembok Kota Yerusalem
Belajar dari Alkitab: Nehemia Membangun Kembali Tembok Kota Yerusalem

Pembangunan kembali tembok Yerusalem memiliki makna yang strategis bagi penyatuan kembali Israel sebagai satu bangsa yang telah terserak dalam pembuangan, sekaligus menggalang kekuatan serta pengharapan akan perubahan hidup yang lebih baik. Pada lain pihak, Yerusalem merupakan kota penting dimana orang-orang datang berkumpul dan beribadah di sana. Neremia menghadapi tantangan berat ketika akan melaksanakan niat baiknya itu, bahkan dukungan dari bangsa Israel, bangsanya sendiri amat minim, sedangkan dukungan utama diperolehnya dari Raja Artahsasta yang adalah orang asing.

Peran remaja Kristen sebagai pembaharu kehidupan dapat mengacu pada ajaran Yesus mengenai menjadi garam dan terang kehidupan. Melalui perumpamaan ini, Yesus ingin para pengikutnya membawa misi perubahan bagi dunia. Menjadi pengikut Yesus tidak hanya atribut semata melainkan harus dinampakkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menjadi Garam dan Terang kehidupan

Menjadi Garam Kehidupan

Salah satu fungsi garam yang utama bukan hanya mengasinkan makanan namun mencegah “kebusukan” karena garam berfugnsi mengawetkan daging supaya tidak menjadi busuk dan rusak. Dalam Injil Matius 5:13 dikatakan: “ Kamu adalah garam dunia” jika garam itu menjadi tawar dengan apakah diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Garam merupakan sarana pengawet daging, buah dan sayur agar tidak membusuk maka diawetkan dengan garam. Oleh karena itu garam digambarkan seperti jiwa yang dimasukkan dalam tubuh yang mati supaya menjadi hidup !

Orang Kristen yang berada di tengah dunia dintuntut untuk berperan menjadi pengawet yang mencegah kehancuran dari segala pembusukan norma dan moral dalam masyarakat. Yesus menggunakan garam sebagai kiasan untuk menggambarkan peran orang beriman dalam kehidupan. Garam adalah zat yang amat dibutuhkan oleh manusia dan dikenal oleh manusia dari berbagai kalangan. Karena itu, kiasan ini dapat dipahami dengan mudah oleh setiap orang.

Menjadi garam kehidupan berarti berperan aktif sebagai pembawa perubahan bagi orang lain atau menjadi agen perubahan sekaligus turut mempengaruhi orang lain untuk tidak melakukan tindakan yang menyimpang dari norma, etika dan moral dalam masyarakat. Misalnya, kebiasaan menyontek, merokok, penggunaan obat terlarang, tidak toleran terhadap sesama, bolos sekolah, tawuran, tidak peduli terhadap kebersihan dan keselamatan lingkungan dan alam serta berbagai perbuatan menyimpang lainnya.

Menjadi garam kehidupan berarti turut memberi warna bagi kehidupan di sekitarnya. Contoh: makanan tanpa garam akan menjadi hambar, sikap orang Kristen berpadanan dengan fungsi garam tersebut yaitu menyedapkan dan memberi cita rasa dalam kehidupan. Orang Kristen memberi makna baru kepada kehidupan manusia yang penuh ketegangan, tidak ada sukacita, permusuhan, fitnah, dengki. Dalam situasi seperti itu, orang Kristen bisa memberi warna ketenangan, sukacita, solidaritas, cinta kasih dan damai sejahtera. Jadi, sebagai garam dunia, kamu dapat menunjukkan kepada dunia di sekita dengan menjadi berkat dalam perkataan, tindakan dan perbuatan yang memberikan dampak positif dimana saja kamu berada.

Menjadi Terang Kehidupan

Matius 5 : 14-15 , “Kamu adalah terang dunia, kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu”.

Terang akan menyinari semua sudut ruangan. Terang itu menyinari semua sudut kehidupan yang gelap. Terang itu terlihat dengan jelas dan memberi dampak positif bagi segala sesuatu yang berada di sekitarnya. Sikap dan perbuatan sebagai pengikut Kristus tidak bisa dilihat hanya di dalam Gereja saja dengan segala bentuk ibadah dan kegiatan gerejawi, namun kamu perlu melakukan karya nyata bagi sesama manusia dan alam.

Terang yang bercahaya biasanya membimbing orang untuk mencapai tujuan, sekaligus menunjukkan jalan bagi mereka yang tersesat, menjadi penolong bagi mereka yang berada dalam kegelapan. Jika kamu adalah terang dunia, maka seluruh pikiran, perkataan serta perbuatan kamu merupakan contoh bagi orang lain disekitar kamu. Tutur kata yang sopan, santun dan lemah lembut, pikiran positif terhadap orang lain, solidaritas terhadap sesama tanpa memandang berbagai perbedaan suku, budaya, daerah, agama maupun status sosial, inisiatif kamu menjaga alam dan lingkungan hidup dapat dijadikan contoh dan teladan yang baik bagi orang lain.

Indikator Sebagai Pembaharu Kehidupan Manusia dan Alam

Setelah mempelajari kisah nabi Nehemia dan penjelasan tentang bagaimana menjadi garam dan terang kehidupan, kamu diminta menuliskan indikator atau tanda-tanda sebagai pembaharu kehidupan dan apakah kamu memiliki tanda-tanda itu ataukah belum? Jika belum, apa rencana atau tindakan kamu dalam rangka membentuk serta mewujudkan diri sebagai pembaharu kehidupan bagi sesama dan alam. Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa kamu tidak harus menunggu sampai menjadi orang terkenal ataupun tokoh yang dikenal barulah menjadi pembaharu. Kamu dapat memulainya dari hal-hal kecil. Misalnya, menolong orang lain dengan tulus, bersikap jujur, memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah menurut jenisnya, menanam serta memelihara tanaman, mematikan lampu jika tidak dibutuhkan, mencabut staker listrik jika tidak dibutuhkan dll.

Rangkuman
Pemahaman terhadap Allah sebagai pembaharu kehidupan hendaknya memengaruhi tiap orang percaya untuk mewujudkan diri sebagai motivator atau penggerak pembaharuan di berbagai bidang kehidupan. Khususnya bagi sesama manusia dan alam. Dalam kerangka tindakan sebagai motivator atau pembaharu, Yesus minta para pengikutnya untuk bersedia menjadi garam dan terang kehidupan. Remaja Kristen sebagai murid Yesus dapat mewujudkan dirinya sebagai motivator atau pembaharu kehidupan sesuai dengan talenta dan kemampuan masing-masing.

Sekian pembahasan materi mengenai Belajar dari Alkitab: Nehemia Membangun Kembali Tembok Kota Yerusalem dan juga pembahasan tentang menjadi garam dan terang kehidupan, semoga dapat membantu sobat dalam proses belajar, jika bukan artikel ini yang sobat cari mungkin artikel dibawah ini dapat menjawabnya, selamat belajar!

0 komentar

Posting Komentar